Bima, Bimakini.- Menjelang aksi demo Bela Islam, Jumat 04 November, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bima mengimbau agar pelaksanaan demo berlangsung damai dan santun.
Aksi akan dimulai dari Masjid Agung Al-Muwahidin Kota Bima usai shalat Jumat menuju kantor Polres Bima Kota.
Ketua MUI Kota Bima, HM Saleh, yang dihubungi Kamis (03/11) menyatakan aksi demo dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok akan digelar oleh berbagai elemen umat Islam, Jumat ini. Sudah ada pertemuan bersama dengan Pemerintah Kota (pemkot) Bima dan FKUB membahas masalah itu.
Katanya, pertemuan itu menyatukan persepsi bahwa demo akan dilakukan secara damai dan santun. Boleh berdemo karena itu hak warga negara, tetapi harus mematuhi aturan dan sesuai akhlakul karimah. Tidak ada kata kata penyinggung orang lain, apalagi agama lain.
“Tidak ada kata-kata memaki-maki. Harus seperti demo pertama dapat dilaksanakan, karena yang berbuat bukan agama lain, tetapi individu Ahok saja,” katanya di kantor MUI.
Diakuinya, sudah pula disepakati kalau ada yang mencoba berorasi atau berkata tidak senonoh, langsung digantikan dengan orang lain. Hal itu agar demo dapat berlangsung aman dan tidak memrovokasi.
Menurut Saleh, perbuatan Ahok itu merupakan penistaan agama Islam, walaupun saat ini masih dalam praduga tidak bersalah. Walaupun Ahok sudah meminta maaf, karena mengakui kesalahannya. Kesalahan itu diproses, karena ini menyangkut masalah umat.
Diakui pula, sudah juga bertemu Ketua FUI Bima beberapa waktu lalu dan sudah diberi pesan agar demo aman dan santun, selayaknya demo pertamakali beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, aksi demo Jumat itu mendesak Kepolisian agar menuntaskan kasus Ahok. “Itulah jadi inti demo, jangan kemana-mana. Karena besok juga nama Islam dibawa, untuk itu harus santun dan Islami,” pintanya. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.