
putri
Bima, Bimakini.- Apa yang dilakukan Putri Alfina Damayanti (14), pelajar SMPN 4 Sape, sebelum menghilang dari tengah keluarganya? Tidak banyak yang mengetahuinya. Hanya dikabarkan oleh teman-temannya saat dijemput oleh seorang pria menggunakan sepeda motor, Putri mengenakan baju olah raga.
Informasi yang dihimpun dari warga Sangia, sehari setelah tidak balik ke rumah, ada upaya yang dilakukan untuk mencarinya. Mereka telah menghubungi nomor telepon seluler dan melacak via Facebook-nya. Masih kata sumber itu, saat itu teridentifikasi Putri sedang melintas di jalan tengah persawahan dari eks terminal Sape menuju Desa Kaleo Kecamatan Lambu. Namun, setelah mendekat ke lokasi, sinyalnya tidak ada lagi.
Jika dilihat dari keterlibatannya di media sosial, ada tiga akun Facebook milik Putri. Yakni Putri Alfina Damayanti, tanpa foto dan tidak ada aktivitas pembaharuan status. Diduga, akun itu pertama kali dibuat dan sudah tidak aktif. Selain itu, ada akun Putri Alfina Princces dan Putri Alfina Sape. Akun terakhir inilah yang paling aktif.
Pada akun Putri Alfina Sape, tanggal 11 November pukul 11.00 WITA, ia sempat mengganti foto profilnya dengan wajah kakaknya. Namun, jika ditelusuri lagi, pada 06 Oktober, Putri memuat status yang mengeluhkan ketidaksukaannya diuber oleh para lelaki. “irae mawuja ade q keni setiap dla sklh na mboto au q mone ma rai batu q kew” (Aduh, bosan setiap pulang sekolah banyak sekali pria yang ikuti, Red).
Baca juga: Pelajar SMPN 4 Sape ini Hilang Sejak 13 Hari lalu
Saat dihubungi Senin siang lalu, Nurdin, orang tua Putri, mengaku berdasarkan penjelasan teman sekolahnya, anak gadisnya itu dijemput sekitar pukul 11.00 WITA ketika mengikuti pelajara Olah Raga. Upaya pencarian telah dilakukan bersama keluarga pada wilayah sekitar Sape dan Lambu, namun hasilnya nihil. “Kejadian ini telah dilaporkan ke Polsek Sape,” katanya melalui telepon seluler, Senin sore.
Baca juga: Ini Pengakuan Kades Sangia Soal Hilangnya Putri
Nurdin mengaku, saat terakhir bersama anaknya itu, tidak ada yang luar biasa. Hanya mengetahui bahwa Putri ke sekolah seperti hari-hari biasanya. Demikian juga dengan sikap kesehariannya di rumah. “Nggak ada hal-hal janggal yang terlihat. Semoga segera ditemukan,” harapnya.
Ditanya mengenai perasaannya saat ini, Nurdin masih merasakan anaknya ada di sekitar Sape. Hanya saja, pascakepergian Putri, tidak bisa tidur nyenyak karena bayangannya selalu hadir.
Kapolsek Sape, AKP Arifudin Hasan, MSi, yang dihubungi Selasa (15/11) mengaku informasi soal itu sudah disebarkan melalui grup WhatsApp anggota Kepolisian di wilayah Kabupaten dan Kota Bima. Dia berharap jika ada yang menemukan segera menginformasikannya kepada aparat terdekat. “Kita sudah sebar info ini kepada anggota grup WA Kepolisian,” katanya.
Pria kelahiran Desa Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima ini menyesalkan pihak keluarga karena terlambat melaporkan kejadian itu ke Kepolisian. “Baru pada hari ke 12 dilaporkan, kita berhitung dengan waktu,” katanya via telepon seluler. (BK22)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
