Kota Bima, Bimakini.- Kebutuhan pupuk petani di wilayah Kota Bima untuk musim tanam kini, terbilang aman dan mencukupi sesuai permintaan. Kepastian itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bima, Ir Hj Rini Indriarti, Rabu, di dinas setempat.
Rini mengatakan, stok pupuk untuk musim taman masih aman. Sesuai hasil pendataan stok pupuk pada pengecer dan distribor mencapai 600 ton lebih. “Dari luasan lahan dan sebaran tanam di wilayah Kota Bima, diukur melalui ketersediaan stok pupuk terbilang aman dan mencukupi,” katanya.
Stok pupuk urea, urai Rini, masih tersisa hingga November ini sekitar 442,15 ton. Pupuk yang sudah dipergunakan sepanjang tahun sekitar 1.307,85 ton, dari total stok 1.750 ton. Untuk pupuk SP-36 masih tersisa sekitar 55 ton. Stok yang sudah dipergunakan sekitar 143 ton, dari total sekitar 198 ton.
“Untuk pupuk ZA masih tersisa sekitar 87 ton, telah dipergunakan sekitar 12 ton, dari total stok sekitar 99 ton,” jelasnya.
Lalu jenis NPK masih tersisa sekitar 117,35 ton. Telah dipergunakan sekitar 418,65 ton, dari total 536 ton. “Untuk pupuk organik sekitar 42 ton, jenis ini belum dipergunakan. Biasanya petani akan menggunakan pada musim hujan seperti sekarang,” jelasnya.
Disebutkan Rini, stok yang tersedia itu merupakan pupuk bersubsidi. Sudah ada standar harga jual yang jelas. Misalnya pupuk urea, per kilogram dibandrol harga Rp1.800, per karung sekitar Rp90 ribu. Pupuk NPK per kilogram Rp2.300, sedangkan per karung Rp115 ribu.
Pupuk SP-36 per kilogram Rp2.000, sedangkan per karung Rp100 ribu. Pupuk ZA per kilogram Rp1.400, sedangkan per karung Rp70 ribu. Pupuk organik per kilogram Rp500 dan per karung Rp20 ribu.
“Petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi yang tergabung dalam kelompok tani saja,” tegasnya. (BK28)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.