Kota Bima, Bimakini.- “Selamat kepada seluruh guru yang sudah bekerja keras mendidik siswa, dari yang tidak tahu apa-apa menjadi cerdas,” ujar Wakil Wali Kota Bima, HA Rahman H Abidin, SE, Jumat, saat peringatan Hari Guru Nasional.
Bagaimana sosok dalam pandangan Wawali? Menurutnya, mereka seperti menorehkan tinta di atas kertas. Kemudian siswa bagaikan kertas putih kosong. Torehan tinta di kertas putih menggambarkan bagaimana guru membuat siswa cerdas.
“Bagus dan tidaknya coretan di kertas, bergantung dari tangan dingin para guru,” gambarnya.
Sebelumnya di halaman kantor Pemkot Bima dilaksanakan upacara peringatan Hari Guru Nasional. Wawali sebagai inspektur upacara.
Upacara dihadiri ribuan guru, siswa dan pegawai Pemkot Bima. Saat itu, Wawali membacakan amanat Mendikbud, Muhadjir Effendy.
Mengawali sambutannya, Rahman menyatakan guru memiliki peran yang amat mulia dan amat strategis, sehingga berbanggalah menjadi guru. “Tangan para guru, pamong dan tenaga kependidikan, masa depan bangsa kita menjadi taruhan,” katanya.
Sejak UU 14/2005 tentang Guru dan Dosen lahir, guru dinyatakan sebagai pekerja profesional. Hal tersebut bukan berarti sebelum itu guru bekerja secara tidak profesional. “Harus diakui bahwa hingga kini profesionalisme guru di Indonesia masih belum memenuhi harapan. Masih diperlukan upaya-upaya yang lebih keras agar pekerjaan guru di negara kita betul-betul profesional,” katanya. (BK28)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.