Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Ada Dilema Sat Lantas Menertibkan Siswa tidak Patuh Berkendara

Kasat Lantas Polres Bima Kota, IPTU I M Hendra

Kasat Lantas Polres Bima Kota, IPTU I M Hendra

Kota Bima, Bimakini.- Jumlah siswa yang menggunakan kendaraan di wilayah hukum Polres Bima Kota cukup tinggi. Sebagian besar belum memenuhi syarat umur untuk menggunakan kendaraan bermotor.

Namun, ada dilema yang dihadapi oleh Polres Bima Kota dalam menegakkan aturan. Yakni belum tersedianya sarana transportasi massal yang layak untuk siswa ke sekolah.

Kasat Lantas Polres Bima Kota, IPTU I M Hendra, mengatakan inilah yang perlu dicarikan solusinya. Bagaimana menghadirkan transportasi bagi pelajar sehingga tidak menggunakan kendaraan bermotor.

“Kalau kami tegas untuk menilang setiap harinya, teritama pagi hari, maka anak-anak bisa terlambat ke sekolah. Satu sisi belum ada solusi atas persoalan ini,” katanya pada Bimakini saat Operasi Gabungan (Opgab) di Taman Ria, Kamis (8/12/2016).

Untuk sementara, kata Hendra, pihaknya meminta agar siswa minimal tertib lalu lintas, yakni mengenakan helm saat berkendara. Pasalnya, banyak siswa yang tidak menggunakan helm saat naik motor. “Padahal angka kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan tewas karena tidak menggunakan helm,” ungkapnya.

Anggota Sat Lantas saat merazia kendaraan pelajar yang tidak menggunakan helm, ketika OPGAB, Kamis (8/12).

Anggota Sat Lantas saat merazia kendaraan pelajar yang tidak menggunakan helm, ketika OPGAB, Kamis (8/12).

Sat Lantas sendiri, kata dia, tidak mengejar kuantitas penindakan, namun kualitasnya. Apakah ada perubahan perilaku berkendara setelah mendapat tindakan. Misalnya di jalur Soekarno Hatta mulai gunung dua hingga Taman Ria sebagai kawasan terib lalu lintas. “Namun bukan berarti di jalur lain tidak tertib,” ingatnya.

Selain itu, kata dia, akan mengkaktifkan kembali Farum Lalu Lintas Angkutan Jalan yang melibatkan berbagai komponen. Diharapkan nanti ada masukan untuk mencari jalan keluar persoalan moda transportasi umum. “Nanti akan kita gendeng Dishub untuk solusi Bus Sekolah,” ujarnya.

Pantauan Bimakini saat Opgab Kamis (8/12) banyak pelajar yang terjaring. Umumnya tidak mengenakan helm saat berkendara, padahal membahayakan. Buktinya, saat razia berlangsung sejumlah kendaraan berhenti mendadak dan nekat berbelok arah.

Padahal itu membahayakan pengendara di belakang, terjatuh atau menabrak, seperti yang terjadi saat razia. Ada pengendara yang menabrak kendaraan didepannya karena berhenti mendadak  melihat ada razia.

Saat Opgab, Sat Lantas juga menindak mobil dinas Kota Bima yang mengubah plat dinas ke hitam. (BK.25)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Sedikitnya 24 pengendara terjaring dalam razia Cipkon oleh Satgas Kamseltibcar Lantas OMB Polres Bima, pada Senin 27 November 2023 malam. Razia yang...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini. – Hindari  razia Satuan Lalu Lintas, sejumlah pengendara roda dua memilih melalui ‘jalur tikus’ di belakang Mapolres Bima. Namun, rupanya melewati jalur...

Peristiwa

Dompu, Bimakini. – Banyak cara yang dilakukan pengendara roda dua maupun roda empat untuk menghindari sanksi tilang dari aparat Kepolisian. Hal tersebut seperti yang...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Satuan Lalu Lintas Polres Bima Kota menilang sedikitnya 6.142 unit kendaraan selama Januari awal hingga pertengahan Desember tahun 2020 ini. Pelanggar...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Razia kendaraan yang dilakukan Satuan Lalu Lintas Polres Bima Kota dan Kabupaten belakangan ini mendapat kritik dari masyarakat, karena kerap dilakukan di...