
Suasana aksi demo warga Runggu yang berakhir ricuh.
Bima, Bimakini.- Masyarakat Desa Runggu Kecamatan Belo Kabupaten Bima kembali menyuarakan aspirasi di depan kantor desa setempat, Kamis (01/12/2016) siang. Kericuhan tidak terelakan, dipicu insiden perkelahian di tengah massa. Setelah audiensi, juga ada mosi tidak percaya terhadap pemerintah desa setempat. Para pemuda mengamuk dan membanting kursi.
Awal orasi, masyarakat dan pemuda menyampaikan aspirasi bergantian. Namun, di tengah berjalannya aksi itu, tiba – tiba ada perkelahian antara massa aksi dan masyarakat yang diduga pro- pemerintah desa.
Untungnya perkelahian itu cepat dilerai oleh Kapolsek Belo, IPDA Hanafi dan anggotanya. Mereka yang berkelahi digiring ke kantor desa setempat.
Saat itu, mereka mendengarkan penjelasan dari Kepala Desa (Kades) Runggu Kecamatan Belo, Musnadi H Ahmad, mengenai sejumlah sorotan.
Diakuinya, bentuk transparansi yang dituntut warga sudah dilakukan melalui pembuatan papan informasi proyek. Kalau memang diangga tidak cukup, maka ke depan akan diperbaiki.Namun, massa yang tidak puas mengamuk dan membanting kursi.
Koordinator aksi, Abdullah, menilai anggaran senilai Rp1,1 miliar pada tahun 2016 dan tahun sebelumnya senilai Rp800 juta yang tidak jelas pemanfaatannya. Jika merujuk pada UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) sejumlah tahapan pelaksanaan program ADD dan DDA tidak sesuai.
“Tidak ada transparansi penggunaan anggaran, karena tidak melibatkan masyarakat,” tuturnya,” nilainya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
