
Earga Risa dan Keli saat Bentrok di sawah.
Bima, Bimakini. – Bentrok kelompok warga Desa Keli dan Desa Risa Kecamatan Woha Kabupaten berlanjut Sabtu (24/12/2016). Aksi saling serang di hari kedua ini, dipicu adanya warga Desa Keli memasuki persawahan, sehingga memancing warga Desa Risa melakukan penyerangan. Dua orang Warga Desa Keli terkena tembakan diduga tertembak anggota polisi.
Warga Desa Keli yang terkena tembak adalah Wawan (29) dan Yadin (30). Belum diketahui arah tembakan dari mana.
Mereka tertembak saat lari keluar dari area persawahan, diduga kedua orang ini terlambat, sehingga dianggap tidak mengikuti perintah aparat kepolisian. “Kedua orang itu sudah dilarikan ke Puskesmas Woha, karena luka tembak dibagian kaki,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Aksi saling serang terjadi sekitar pukul 10.40 wita, diakuinya, Warga keli memasuki persawahan lebih awal, warga Desa Risa yang sudah berkumpul di ujung Dusun Kampo nggaro Desa Risa ikut terpancing sehingga melakukan penyerangan,
“Pada saat aksi penyerangan antar kedua desa, terjadi kontak senjata diduga senjata api rakitan,” katanya.
Kapolres Bima AKBP M. Eka Fathurrahman, SH, SIK menjelaskan, aksi saling serang antar warga tersebut dibubarkan paksa anggota, pasalnya anggota yang tiba di lokasi, sudah melihat mereka saling berdekatan dan berada di ujung Desa Risa,”Kami langsung bubarkan paksa dengan mengeluarkan tembakan peringatan ke udara,” jelasnya usai melakuan pertemuan dengan ratusan masyarakat Desa Keli,
Eka mengharapkan kepada masyarakat Desa Keli, agar partisipasi menciptakan ketenangan atas terjadinya konflik antar kampung, apapun masah yang di hadapi bisa dibicarakan baik – baik,
“Mari kita menjaga keamanan dan ketertiban untuk seluruh warga baik warga keli maupun warga risa yang terjadi konflik saat ini,” harapnya.
Menyoal adanya dua warga yang terkena tembak, diduga dilakukan aparat kepolisian, pihaknya akan melakukan penyelidikan, apakah peluru dari aparat kepolisian atau bukan,
“Saya akan selidik terhadap anggota, untuk membuktikan itu, saya harus lidik dulu, belum bisa dikatakan ditembak anggora karena saat itu warga saling serang dengan jarak dekat dan menggunakan senjata,” pungkasnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
