Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Nasabah Klaim Kekurangan Rp10 Juta, Ini Reaksi BNI Woha

Pimpinan Kantor Kas BNI Woha, Yuyun Yuniar

Pimpinan Kantor Kas BNI Woha, Yuyun Yuniar

Bima, Bimakini.- Nasabah  BNI Capem Woha, H Abdurrahman, SSos, mengelaim kekurangan uang senilai Rp10 juta dari penarikan Rp150 juta yang dilakukan Selasa (06/12) siang lalu. Namun, klaim itu dibantah pihak bank setempat. Bagaimana kronologisnya?

Warga Desa Renda Kecamatan Belo itu menceritakan Selasa (06/12/2016) siang mencairkan uang tabungan sebesar Rp150 juta di BNI Capem Woha. Namun, yang diterima hanya Rp140 juta.

Diakuinya, sejumlah uang yang dicairkan itu tidak dihitung saat serahterima dengan Teller bank. Lantaran jumlahnya banyak.      Selain itu,  Teller juga tidak menghitung menggunakan  mesin penghitung yang biasa dilakukan Teller bank lain.

“Teller tidak menghitung menggunakan mesin penghitung uang. Setelah dicairkan langsung dimasukan dalam kresek. Tapi, sesampai di rumah, saya hitung ulang uangnya kurang 10 juta,” tuturnya.

Mengetahui kekurangan itu, anggota DPRD Kabupaten Bima ini kembali ke bank. Dia mengadukan  kekurangan uang itu. “Sesampai di bank, tidak ada penyelesaian. Mereka tidak mau bertanggungjawab. Justru saya disuruh tunggu hingga berjam-jam untuk menunjukkan rekaman CCTV saja,” ujarnya.

Dia mengaku kecewa terhadap  pelayanan bank tersebut. Meski begitu,  mengakui kelalaiannya yang tidak langsung menghitung di depan teller saat serahterima uang. Namun,  dia menyayangkan pihak bank tidak mau menunjukkan resi penarikan uang itu.

Pimpinan Kantor Kas BNI Woha, Yuyun Yuniar, yang dihubungi membantah ada  kekurang uang yang diklaim  Abdurrahman. Dia mengaku, petugas sudah melaksanakan tugas sesuai prosedur yang berlaku.

Dikatakan, uang yang dicairkan itu terdiri dari Rp90 juta pecahan Rp100 ribu dan pecahan Rp50 ribu sebanyak Rp60 juta. “Sebelum uang diserahkan ke nasabah, Teller telah menghitung uang itu di depan nasabah,” jelasnya.

Diakuinya, uang itu tidak dihitung per lembar menggunakan mesin. Namun, dihitung secara manual per ikat di depan Abdurrahman.
Setelah menerima uang dari Teller, Abdurrahman meninggalkan kantor kas BNI Woha melebihi 1 jam.

“Kurang lebih 2 jam berlalu, barulah Bapak itu datang komplain kalau uangnya kurang  10 juta,” katanya.

Dijelaskannya, jika nasabah sudah meninggalkan Teller bank, maka kekurangan atau kehilangan bukan tanggung jawab mereka. “Prosedurnya memang seperti itu,” jelasnya. (BK34)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.-  Nasabah BNI Cabang Bima, Arifin H Makka memertanyakan uang tabungannya senilai Rp 50 Juta yang raib sejak tahun 2017 lalu.  Hingga...

Ekonomi

Kota Bima, Bimakini.- Setelah sempat heboh dengan raibnya ratusan juta uang nasabah Bank Negara Indonesia (bni) 46 Cabang Bima akibat kejahatan Skimming Card, kini...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Sedikitnya ada 2.800 lebih tabungan yang teridentifikasi telah diskimming oleh peretas sejak satu pekan terkahir.  Ribuan tabungan ini diketahui melakukan transaksi...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Bank Negara Indonesia 46 Cabang Bima Nusa Tenggara Barat (ntb) akhirnya mengganti uang para nasabah yang hilang sejak Selasa (29/1). Total...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Polisi akan membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti kasus kejahatan skimming card yang menyebabkan ratusan juta uang nasabah BNI Bima raib. “Kami...