Bima, Bimakini.- Sembilan organisasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Kecamatan Bolo diharapkan agar bisa mengelola air secara partisipatif.
Harapan itu dikatakan Kepala Seksi Pengelolaan Air Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), M Jaswadi Putra, SP, MSi, saat pembinaan di aula kantor Desa Rato, Rabu (14/12/2016).
Jaswadi mengatakan, dalam pengelolaan air secara partisipatif, organisasi P3A harus melakukan berbagai hal. Seperti peremajaan terhadap kepengurusan dan perbaikan administrasi laporan keuangan. Selain itu, dalam hal peningkatan produktivitas para petani harus menyempurnakan manajemen. Seperti saat penanaman harus bisa memilah bibit unggul.
“Kalau hal itu bisa dilakkukan, petani mandiri bisa terwujud sehingga petani tidak mengandalkan lagi bantuan dari pihak pemerintah,” katanya.
Dikatakannya, pengelolaan irigasi merupakan salahsatu faktor pendukung utama bagi keberhasilan pembangunan pertanian, terutama dalam rangka meningkatkan produksi tani untuk kesejahteraan. Untuk mendapatkan hasil maksimal, diharapkan agar bisa mengurangi tingkat kerusakan terhadap hutan karena akan menimbulkan erosi. Hal itu juga akan menimbulkan kekurangan sumber air. “Intinya stop babat hutan,” terangnya.
Selain itu, ujarnya, target dalam kegiatan ini untuk meningkatkan kinerja P3A dalam pengelolaan jaringan irigasi tingkat usaha tani menuju organisasi P3A yang mandiri serta berkelanjutan. Diharapkan juga petani yang tergabung dalam organisasi P3A bisa menransfer hasil pertemuan kepada rekan lainnya. “Agar bisa mengerti apa yang menjadi topik pembahasan pada kesempatan ini,” pungkasnya.
Saat itu, hadir Konsultan WISMP NTB, Staf Bidang PLA NTB, Sekdes Rato, dan sejumlah organisasi P3A Bolo. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.