Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

‘Mbere ma Karaso Rasa’

 

Banjir di Kelurahan Penaraga, Jumat./ Foto Daryatno

HINGGA kini, masyarakat Kota Bima masih trauma banjir. Duakali dilabrak dalam kedahsyatan yang hampir sama, bahkan ada yang ketigakali, merupakan kenangan pahit tidak terlupakan. Unforgeten memories! Kini sebagian kecamatan di Kabupaten Bima pun demikian, merujuk wilayah Kae, Sape, Wera, dan Ambalawi. Hujan awet pada Selasa malam lalu pun telah memaksa mata  masyarakat tidak terpejam. Hingga kini pula, sebagian warga Kelurahan  Dara masih bertahan pada ketinggian Danatraha. Menyambung hidup seadanya dalam menu ala situasi bencana.

Banjir memang menyisakan duka, melekat dalam memori hingga sudut terdalam. Sebagian warga meniliknya dalam bahasa agama (Islam), pasrah pada takdir, karena itu fenomena alam yang luar biasa. Menerobos ketidakmungkinan manusia Mbojo. Pernyataan ‘mbere ma karaso rasa’ mengandung dua pengertian mendalam. Ada yang menyebut suatu bentuk upaya menghibur diri di tengah kondisi morat-marit pascabanjir. Ya, semacam pelarian psikologis dalam ketidakberdayaan memahami fakta situasi. Pembacaan lainnya adalah bah itu memang diyakini untuk membersihkan daerah ini dari segala daki sosial.

Kita pun mafhum dan harus berani mengakui bahwa segala bentuk penyakit sosial telah ‘menemukan momentum dan artikulasinya secara tepat’ di Dana Mbojo. Itu merujuk kasus pembunuhan, pembacokan, pencurian dan penjambretan, asusila. Penguasaan Miras dan Narkoba. Kejahatan korupsi pun, yang terungkap maupun tidak, telah melumuri daerah ini. Air itu memang sifatnya membersihkan, maka pascabanjir kesadaran seperti itu sejatinya menguat dalam pahatan hati Muslim di Dana Mbojo.

Semoga keyakinan ‘mbere ma karaso rasa’ ini merupakan buah internalisasi nilai dan kesadaran kolektif. Selanjutnya kita menata kehidupan baru. Tidak hanya sekadar ucapan lisan atau pamer status di Media Sosial. Ekspresi kesadaran menjadi uji sahih adalah masyarakat lebih agamis dan nilai-nilai kebajikan lebih membumi. Masjid kian banyak jamaah dan tidak ada lagi berleha-leha urusan dunia. Tidak ada praktik penyimpangn di bilik birokrasi dan swasta, atau dalam keseluruhan dimensi kehidupan.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Jika banjir ini hanya dianggap biasa, tidak lagi mampu menghentak kesadaran, maka kualitas hati kita harus digugat. Apakah telah mati suri atau masih ada titik kesadaran ruhaniah di sudut sempit sana. ‘Mbere ma karaso rasa’ memiliki kedalaman makna. Maka jika itu keyakinan utuh, maka mari segera “balik kanan maju jalan” menjemput nafas baru dalam warna kesadaran religius kita. Ancaman banjir berikutnya–semoga tidak mewujud nyata–semoga menjadi semacam pengingat bahwa kita harus segera kembali ke fitrah. Bayangkan, hampir semua infrastruktur yang selama ini membendung banjir telah ambruk, sedimentasi kian mendangkalkan wadah, pertahanan tembok rumah warga belum direhab.

Jika potensi hujan hingga Maret seperti prediksi BMKG,  sesungguhnya ancaman itu setia mengintai. Mari waspada dan cermat membaca situasi ini.  ‘Mbere ma karaso rasa’ mari kita lanjutkan melalui pembersihan diri  masing-masing. Mari membasuh kekotoran hati kita dan menguatkan tekad bersama. Seperti kencangnya arus banjir melabrak dan meluluhlantakan tembok rumah kita dalam ‘dua ronde’ menegangkan itu…(*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Polres Bima Kota melakukan tes urine mendadak bagi seluruh personilnya. Tindakan ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen Polres Bima Kota untuk...

NTB

Mataram, Bimakini.- Pimpinan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara menunjukkan komitmennya mendukung Kontingen PON XXI NTB yang akan berlaga di Aceh – Sumatera Utara, bulan...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini : Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPPNL) Bima menggelar acara Anugerah Reksa Bandha tahun 2023. Ada sejumlah kategori yang diberikan...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.-  Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPPNL) Bima menggelar acara Anugerah Reksa Bandha tahun 2023. Kegiatan yang berlangsung di aula Satonda...

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Pemilihan Wali Kota Bima tahun 2024  mengusung tema “Pilkada Matupa”. Harapannya akan terwujud Pilkada 2024 demokratis dan sesuai dengan prinsip pemilihan....