Kota Bima, Bimakini.- Sebelum terjadinya kecelakaan lalulintas (Lakalantas) di jalur Pantai Ule, warga sudah sering mengeluhkan soal tumpukan sampah itu. Mereka meminta respon cepat dari Pemkot Bima melalui Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) untuk mengangkutnya.
Namun, pantauan Bimakini.com, hingga kini kondisi sampah masih menumpuk. Belum diketahui, kapan sampah-sampah itu akan dibersihkan.
Ketua RW 09, Lingkungan Songgela, Kelurahan Jatiwangi, Andi Azis mengaku sebenarnya sudah lama warga protes terhadap pembungan sampah di lokasi itu. Bukan saja soal sampahnya, namun bau busuk yang ditimbulkan.
Apalagi, kata dia, tumpukan sampah sampai menutupi badan jalan, sehingga rawan kecelakaan. Terbukti satu warga tewas, karena kakinya tersangkut tumpukan sampah saat digonceng oleh pamannya sepulang sekolah.
Baca Juga: Akhirya, Tumpukan Sampah di Ule Telan Korban Jiwa
Seharunya, kata dia, SKPD terkait cepat tanggap bila ada keluhan warga. Karena bukan saja pengguna jalan yang tidak bisa melalui jalan tetapi antisipasi jangan sampai kecelakaan terjadi.
“Sebenarnya warga diwilayah pesisir mau datangi kantor Pemkot tetapi saat ini baru diwakili oleh sebagian warga untuk melaporkannya agar cepat diatasi,” ujarnya pada Bimakini.com, Kamis (26/1/2017).
Jika pejabat instansi terkait, kata dia, tidak juga merespon kondisi itu, meminta agar dicopot. Selain itu, meminta agar warga lainnya, tidak lagi membuang sampah di lokasi itu. Selain makin menumpuk, juga menimbulkan penyakit.
Kepala Dinas Kebersihan dan BLH Kota Bima, Ir. Fakhruraji menanggapi wajar atas permintaan pencopotan dirinya atas kejadian tersebut. Namun, berjanji akan segera mengatasi tumpukan sampah itu. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.