Bima, Bimakini.- Pelajar kelas 1 SMAN 3 Bolo, Aidin Ahmad, warga RT 12 Desa Timu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima meninggal dunia, Rabu (22/2/2017) sekitar Pukul 20.30 WITA. Korban mengalami kecelakaan setelah tertabrak oleh peserta balapan liar. Peristiwa itu terjadi di jalan lintas Bolo-Soromandi, Desa Ntana Kecamatan Soromandi Senin (20/02) sore lalu.
Akibat kecelakaan itu, korban menghembuskan nafas terakhir di RSUD Bima.
Sepupu korban, Rahma (35), Kamis (23/02) menjelaskan kronologisnya. Saat berada di lokasi, Aidin hendak membalikan sepeda motornya dan ingin membeli rokok. Saat itu muncul motor dalam kecepatan tinggi yang diduga sedang balap liar. Hingga akhinrya tabrakan tidak terelakan.
“Saat itu juga korban langsung dilarikan ke PKM Soromandi untuk mendapatkan perawatan,” katanya mengutip cerita temannya.
Setelah korban berada di PKM Soromandi, sekitar pukul 17.00 WITA, menjenguknya. Saat itu korban sedang dirawat. Korban mengakami bengkak bagian kepala dan luka lecet pada tangan. “Karena keluarga merasa kejauhan menjenguk korban, setelah azan Magrib kita sepakat membawa korban ke PKM Bolo,” ujarnya.
Setelah sampai di PKM Bolo, keluarga pun sepakat merujuk ke RSUD Bima. Hal itu berdasarkan izin pihak PKM setempat dan rujukan dilakukan setelah Isya. “Hal itu kita lakukan karena kuatir luka yang dialami korban parah,” terangnya.
Masih kata Rahma, setelah perawatan selama satu hari di RSUD Bima, Aidin meninggal dunia pada Rabu (22/2) sekitar pukul 20.30 WITA dan dikebumikan Kamis (24/2) di kampung halamannya, Desa Timu.
Pihak keluarga hanya pasrah dan menyerahkan kepada Yang Mahakuasa. “Intinya terkait meninggalnya almarhum, keluarga tidak menuntut apa-apa. Kita hanya pasrah saja,” katanya.
Kepala Desa (Kades) Timu, Arsyad H Djamaludin, membenarkan kejadian yang dialami Aidin. Walaupun pihak keluarga tidak menuntut apa-apa, Pemerintah Desa setempat meminta kepada penegak hukum, khususnya Kepolisian Sektor Soromandi agar rajin berpatroli. Sekaligus menghentikan balapan liar yang dilakukan generasi muda di Desa Ntana.
“Hentikan balapan liar, kita tidak ingin ada korban lagi, apalagi sampai hilangnya nyawa,” harapnya. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.