Connect with us

Ketik yang Anda cari

Berita

Lestarikan Budaya, Pacuan Kuda Tetap di Hati Masyarakat Bima

Suasana latihan pacuan kuda di Arena Pacuan Kuda Desa Panda, Minggu.

Bima, Bimakini.- Jika ingin menyaksikan pacuan kuda, tidak mesti harus menunggu event resmi. Setiap pakan, pecinta kuda selalu melatih piaraannya di Arena Pacuan Kuda Desa Panda Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Seperti Minggu (19/2/2017)  warga ramai membawa kudanya untuk latihan, meskipun tidak ada event.

Iswanto salah satu pemilik kuda pacuan mengatakan, waktu latihan kuda dua kali dalam satu pekan di arena pacuan kuda Desa Panda ini. Yakni hari Kamis dan Minggu. “Kalau nhari kamis tidak sebanyak hari Minggu,” ungkapnya pada Bimakini.com.

Dijelaskannya, tujuan digelarnya latihan kuda setiap pekan, agar saat event nanti tidak kaku. “Kami tetap melatih kuda pacuan setiap minggu, meski event pacuan belum tau kapan akan dilaksanakan,” katanya pemilik kuda “Permata” di kelas Tunas C ini.

Hal yang sama diungkapkan Ruslan. Pacuan kuda salah satu budaya yang masih tersisa di Bima. Karena pacuan kuda dilaksanakan secara turun temurun. “Pacuan ini akan tetap dilestarikan meski harus berpacu dengan perkembangan jaman moderen saat ini,” katanya.

Masyarakat Bima, kata dia, sudah menyatu dengan kuda. Ini tidak akan pernah hilang, meskipun harus berpacu dengan budaya baru yang ada di era sekarang ini.

Hobi berkuda seperti di Bima ini, kata dia, tidak mengenal usia, golongan dan jabatan. Dari kalangan manapun berkumpul di arena pacuan kuda saat berlatih maupun saat event. “Kami bisa bertemu dan mengenal pejabat dan orang kalangan hebat, karena pacuan kuda, pasalnya komunikasi sesama pecinta pacuan tidak ada bedanya, ini yang dinamakan komunukasi horisontal,” jelas dia.

Lanjutnya, banyaknya kuda lokal, maupun dari daerah lain, menunjukkan meningkatnya animo masyarakat. Selain sebagai hobi, pacuan kuda bisa meningkatkan harga kuda bagi pemilik dan peternak lokal.

“Peternak dan pemilik kuda tidak rugi, kalau ada kuda diternaknya yang berbakat, maka harganya sangat tinggi, namun kalau biasa saya, paling dijual untuk grobak dan pedagang dengan harga yang tidak murah juga,” pungkasnya. (BK34)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Olahraga & Kesehatan

Kota Bima, Bimakini.- Ketua Komisi Pacu, Pordasi NTB,  Mulyono mengaku sangat terbuka untuk membahas solusi terbaik terkait dengan polemik joki cilik. Pria yang akrab...

Olahraga & Kesehatan

Kota Bima, Bimakini.- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengaku takjub setelah melihat kelincahan joki cilik di arena pacuan...

Olahraga & Kesehatan

Bima, Bimakini.-  Janji Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, SE dan Wakil Bupati Bima, Drs H Dahlan M. Noer, M. Pd, untuk menggelar pacuan...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Meski bukan event resmi dan di tengah pandeo Covid19, lomba pacuan kuda di Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, selalu ramai. Seperti...

Olahraga & Kesehatan

Bima, Bimakini.- Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, SE, menutup kejauraan pacuan kuda tradisional Pantai Papa, Kecamatan Lambu, Kabupaten  Bima, Ahad (8/3). Bupati juga...