
Wakil LPF RI, Dody Budiman saat menyampaikan kuliah tamu di STISIP Mbojo Bima, Jumat.
Kota Bima, Bimakini.- Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia bekerjasama dengan Career Center STISIP Mbojo Bima dan BAPPEDA Kabupaten Bima menyampaikan Kuliah Tamu di kampus Orange. Kuliah tamu dengan Tema “Masyarakat Sensor Mandiri, Wujud Kepribadian Bangsa” dihadiri ratusan civitas kampus, baik mahasiswa dan dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi dan Prodi Adminitrasi Negara.
Kuliah tamu ini, disampaikan Wakil Ketua LSF RI, Drs. Dody Budiatman. Dody, menyampaikan pentingnya Sensor Film, untuk merawat karakter dan moral bangsa. “Sungguh banyak sekali Film, yang jika tidak disensor. Sangat membahyakan moral dan budaya bangsa. Terutama generasi muda kita. Bayangkan, banyak film yang kami sensor bersifat pornografi penuh. Belum lagi, berisi cara penggunaan alat-alat Narkoba,” jelasnya.
Selain itu, menurut Dody, Indonesia dibanjiri film asing. Berandil besar dalam merusak budaya dan kearifan lokal. Terlebih jika film itu telah di dubbing. Sehingga anak-anak bisa menganggap itu adalah budaya Indonesia.
Namun, Dody mengingatkan jumlah Film beredar tidak terhitung jumlahnya. Tidak sebanding dengan jumlah anggota LSF RI, sehingga, dibutuhkan peran semua pihak. “Perguruan Tinggi seperti STISIP ini. Sangat dibutuhkan perannya untuk melakukan edukasi pada masyarakat, tentang bahayanya film tanpa sensor. Sehingga akan tumbuh sensor mandiri dari masyarakat guna membendung dampak negatif dari film,” lanjut Dody.
Pada kesempatan itu juga, Dody menyemangati mahasiswa STISIP Mbojo Bima untuk berkarya dalam bidang perfilman. Karena, selain dampak negatif film tanpa sensor. Justru industri film sangat berguna bagi pembentukan karakter bangsa.
“Industri film sangat menjanjikan. Pendapatan Negara India (Bolliwood, red) sudah mengalahkan Hollywood. Selain dari sisi bisnis. Film yang baik, justru berfungsi menjaga moral dan karakter bangsa. Menumbuhkan semangat kepahlawanan dan semangat juang. Jadi adik-adik mahasiswa harus belajar agar bisa masuk di industri ini. Meski hal itu tidak gampang,” imbuh Dody memberi semangat.

Foto Bersama dengan civitas kampus STISIP Mbojo Bima.
Sementara itu, Kepala STISIP Career Center, Hadi Santoso, ST, MM, menjelaskan pentingnya kuliah tamu bagi mahasiswa. Yang merupakan salah satu program kerja dari lembaga yang dipimpinnya.
“Career Center konsen pada penyiapan mahasiswa guna memasuki dunia kerja dan usaha. melalui penguatan soft skill dan mindset mahasiswa. Kuliah tamu hari ini, penting guna membuka wawasan mahasiswa tentang peluang-peluang yang ada, bukan semata menjadi PNS,” ujar Hadi.
Acara kuliah tamu tersebut, dibuka oleh oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, Drs. Arif Sukirman, MH. Dalam sambutannya, Arif, mengapresiasi kinerja STISIP Career Center (SCC). Dan merasa bangga dengan kehadiran LSF RI.
“Kami merasa bangga dengan kehadiran LSF RI ini dan tidaklah mudah bagi kita untuk mendapatkan kesempatan seperti ini. Karena itu, kepada adik-adik mahasiswa, tolong dimanfaatkan baik-baik kesempatan kali ini,” kata Arif Sukirman.
Acara kuliah itu ditutup dengan penanda tanganan Memorandum Of Understanding (MoU), antara STISIP Career Center dengan LSF RI dihadapan jajaran pimpinan lembaga, BEM, UKM, dan HMPS lingkup STISIP Mbojo Bima. (BK25)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
