Bima, Bimakini.- Sejumlah atlet karate Kabupaten Bima meraih juara dan menyumbang medali pada kejuaraan Forki Antar-Pelajar tingkat NTB. Kejuaraan itu dalam rangka HUT Korem 162/WB di Mataram, pekan lalu.
Meski di tengah keterbatasan bantuan dana dari Pemerintah Daerah, para atlet mampu memboyong prestasi.
Ofisial Tim Karate Kabupaten Bima, Serda Suhardi, menyebutkan tim karate yang meraih juara adalah Juara I Komite pra-pemula 35 kilogram (Kg) putra diraih I Gusti Agung Widiantara, Abi Fayed mampu bertahan pada Juara II Komite usia dini 25 Kg. Juara III bersama komite 35 Kg putri, direbut Puput Aprilia dan Magfiratun. Juara III komite 25 perorangan putri diraih Fidiyah Nur Fitrah. Juara III Komite 61 Kg putri diraih Nur Hidayah dan juara III komite 68 Kg, Sri Indah.
Dikatakannya, kalau ada bantuan dan dukungan dari Pemerintah Daerah, semangat para atlet bisa meningkat dan akan memberikan prestasi lebih banyak bagi daerah. Atlet yang meraih juara I akan diutus menjadi duta Provinsi NTB mengikuti Kejurnas karate di Bogor dalam waktu dekat. Agung merupakan atlet yang pertamakali mengikuti kejuaraan, terutama tingkat provinsi. Mental dan kepercayaan diri siswa SDN Tente 2 ini luar biasa. “Teknik yang dia terapkan saat bertanding mampu menumbangkan peserta lain yang sering mengikuti kejuaraan,” katanya di Koramil Woha, Rabu (21/02).
Seharusnya saat latihan, atlet ini harus diberikan nutrisi yang bergizi supaya suhu tubuh dan kebugaran bisa terjaga untuk bertanding. Namun, ini hanya inisiatif sendiri yang dibantu pelatih. “Mereka tidak membawa nama Kodim 1608/Bima atau kesatuan lain saat berlomba, namun mereka bertarung atas nama Kabupaten Bima, jadi pemerintah wajib perhatikan atlet yang membuat bangga daerah,” katanya.
Dia mengakui, saat bertarung, ofisiel kesulitan memaksakan atlet memainkan tese lebih tinggi, karena tenaga atau ketahanan tidak stabil. Masalahnya saat latihan selama dua bulan tidak diberikan suplemen, karena terkendala dana pembinaan. Implikasinya, saat bertarung mereka hanya menyesuaikan teknik berdasarkan keadaan lawan sedang lengah.
“Hanya satu kelemahan kami, yang membuat mental atlet down dan berkurang, karena semua atlit baru serta minimnya kompetisi ditambah lagi jam terbang yang kurang,” katanya.
Dia berharap, dalam mengutus satu atlet karate tingkat kejurnas di Bogor nanti, ada perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Bima dalam persiapan maupun keberangkatan hingga kembali dapat dijamin.
“Bagi siswa yang berprestasi kami harap pemerintah memberikan perhatian berupa uang pembinaan supaya bisa menyeemangati mereka dan dapat memberikan prestasi yang lebih banyak nanti,” harapnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.