Kota Bima, Bimakini.- Bantuan untuk korban banjir bandang Kota Bima saat ini kian berkurang, seiring guliran waktu dan berakhir masa tanggap darurat. Namun, Komunitas One Day One Juz (ODOJ) Provinsi Nusa Tenggara Barat masih mengintip kebutuhan para korban.
Mereka terus membangun simpati dan empati. Menyentuh sisi keagamaan masyarakat Mbojo. Meski demikian, bantuan lainnya berupa kebutuhan pokok tetap ada.
Sebelumnya, sudah tigakali ODOJ NTB menyalurkannya, kini bantuan diberikan dalam bentuk paket Sembako dan Al-Quran. Distribusi bantuan itu dipercayakan kepada Abdul Rauf, ST, MM, pengelola Homestay Tambora Kelurahan Penaraga Kota Bima.
Rauf menjelaskan bantuan itu berupa Quran besar dan kecil sebanyak 110 unit. Ada juga Juz Amma 50 unit. Selain itu, permainan anak-anak, mi instan, minyak goreng, susu, dan snack. “Ada juga pakaian syar’i seperti kerudung dan sarung,” katanya melalui WhatsAPP, Selasa.
Bentuk bantuan lainnya adalah peralatan tulis yang diserahkan pada dua titik di Kelurahan Dara, Tanjung, Melayu, Pane, dan Penatoi 150 paket.
Selasa (07/02/2017) malam bantuan itu diserahkan di Taman Pendidikan Al-Quran Mushala Al-Muhajirin RT 03 RW 01 Kelurahan Monggonao Kota Bima. Bantuan satu dus berisi 20 unit Quran itu diterima oleh pengurus mushala, H Yusuf, SH.
Yusuf mengaku anak-anak yang dibina berjumlah 40 orang laki dan perempuan. Mulai dari usia SD hingga SMP. Mereka tidak hanya berasal dari RT/RW setempat, tetapi juga Lingkungan Salama Kelurahan Nae dan Lingkungan Nusantara Kelurahan Monggonao. “Pembinaan anak-anak di mushala ini sudah berlangsung hingga 10 tahun,” ujar Yusuf usai prosesi penyerahan.
Dijelaskannya, pembinaan terhadap anak-anak itu rutin dilakukan usai Magrib hingga Isya. Pembinaan semoga terhenti setelah permukiman penduduk di belakang SMPN 6 Kota Bima itu dilanda banjir hingga mencapai 1,5 meter. Merendam koleksi Quran dan Iqra. Yusuf mengapresiasi bantuan itu karena membantu anak-anak yang sedang dibina kemampuannya memahami Quran.
Di Mataram, bantuan itu digalang oleh Saidah Nurul Hidayah, Ketua ODOJ NTB. Bantuan itu merupakan ekspresi keprihatinan melihat kondisi masyarakat korban banjir pada berbagai wilayah.
Mungkin Anda penasaran apakah itu ODOJ? Berdasarkan laman dream.co.id, program Komunitas One Day One Juz dibentuk sejak 2009 dan baru menggelar grand launching pada Minggu 4 Mei 2014 di Masjid Istiqlal. Sejak 2009 lalu program ini diperkenalkan dengan metode pesan singkat atau SMS. Satu orang sebagai petugas atau admin mengirimkan 30 SMS reminder kepada 30 anggota komunitas. Masing-masing anggota mendapatkan bagian satu juz yang berbeda.
Masing-masing bagian tadi akan melapor ke petugas admin ketika sudah tuntas satu juz. Komunitas ini terus mendapatkan dukungan positif dari masyarakat. Melalui jejaring Sosial Media Facebook, komunitas ini sudah menarik ribuan jempol alias like.
Beberapa lembaga pun mulai mengenalkan ODOJ melalui mekanisme selangkah lebih maju lewat ponsel canggih atau BlackBerry Messenger. Melihat antusias masyarakat yang makin pesat, pada 2013 dibuat metode melalui aplikasi WhatsApp.
Sekelompok alumni perguruan tinggi di Surabaya menjadi penggagas komunitas ini pada bulan September. Akhirnya menyebar ke beberapa kota dan disebarluaskan juga oleh aktivis Rumah Qur’an Depok.
Kemudian membentuk kepengurusan kecil ODOJ pada awal November. Komunitas ini pun mengembangkan sistem WhatsApp ODOJ berbasis Motivasi Istiqomah. Sejumlah artis sinetron didaulat menjadi duta. Sebut saja Teuku Wisnu, Oki Setiana Dewi, dan Baim Wong. Lalu bagaimana syarat menjadi peserta ODOJ? Cukup klik di sini atau klik di sini. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.