Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Pascabentrok, Siswa Risa-Dadibou Takut ke Sekolah

Kepala SMKN 2 Bima, Fathurrahman Abubakar

Bima, Bimakini.- Bentrok antarwarga Desa Dadibou dan Desa Risa Kecamatan Woha Kabupaten Bima berimbas pada dunia pendidikan. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Bima yang berasal dari dua desa itu tidak ada yang berani masuk sekolah Kamis (22/02/2017). Kondisi itu dipengaruhi bentrok yang melibatkan kelompok warga dua desa pada Selasa dan Rabu.

Pihak sekolah menyesalkan kondisi yang kontraproduktif bagi bidang pendidikan itu. Apalagi, di tengah upaya mengenjot mutu dan menyiapkan proses ujian nasional.

Namun, pihak sekolah tidak merinci berapa jumlah siswa yang tidak hadir itu. Di Kecamatan Woha,  selama ini siswa dari desa yang bertikai sering tidak masuk sekolah karena menguatirkan masalah keamanan dan keselamatan.

Kepala SMKN 2 Bima, Fathurrahman, ST, mengakui bentrok meluas hingga ke tengah masyarakat, karena terjadi kesalahpahaman antarsiswa setempat. “Sampai saat ini siswa dari dua desa belum masuk sekolah, mungkin mereka tidak berani  datang, karena warga dua desa terlibat bentrok,” katanya di sekolah setempat, Kamis.

Dia mengakui, bentok yang melibatkan warga dua desa karena didasari salahsatu siswa dari Risa. Sehari sebelumnya, telah dikejar oleh beberapa siswa dari Desa Dadibou saat jam sekolah berlangsung. Namun, dia melaporkan kepada orang tuanya, sehingga mendatangi sekolah sehari sebelumnya. Mereka pun kembali pulang, karena mengaku  tidak mengenal salahsatu siswa yang mengejarnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Kami memanggilnya saat itu juga, namun siswa yang dari Desa Risa itu mengaku kalau tidak mengenal wajah salahsatu siswa yang mengejarnya tersebut,”  ujarnya.

Dia menduga, kemungkinan  masih menyimpan dendam terhadap temannya yang mengejar, akhirnya sehari setelah itu bersama beberapa temannya datang menggunakan pakaian bebas. Mereka  duduk di jalan yang berada depan sekolah. Berdasarkan keterangan warga Donggobolo, bersama temannya datang mau mencari orang, membawa parang dan panah.

“Tapi mereka tidak masuk di lingkungan sekolah, karena langsng dibubarkan oleh pemuda di Donggobolo,” jelasnya.

Diakuinya, siswa dari Risa itu tergolong malas masuk sekolah, bahkan tidak mengikuti simulasi UNBK dilaksanakan belum  lama ini. Namun, karena namanya sudah terdaftar sebagai peserta ujian, pihak sekolah tidak mengambil sikap mengeluarkannya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Kalau dikeluarkan, sekolah mana yang mau terima dia, sementara nama dia sudah termasuk peserta UN di SMKN 2 Bima,” jelasnya.

Dia juga mengakui, selama menjabat baru kali ini terjadi masalah antarsiswa. Meski tidak dalam lingkungan sekolah, namun melibatkan siswa di sekolah setempat. Dia menyesalkan kejadian ini.

“Saat kita sedang merapikan semua pendukung untuk menunjang peningkatan pendidikan, ada saja kendala yang muncul dari satu-dua siswa. Tapi itu bukan alasan untuk menyurutkan niat kami memajukan dunia pendidikan,”  ujarnya. (BK34)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Dua siswa SMKN 2 Bima dikeluarkan, karena  terlibat perkelahian dan membawa senjata tajam. Karena membahayakan warga sekolah, sehingga dua siswa kelas XII...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Jajaran Koramil Woha bertindak tegas menyikapi mulai maraknya konflik antarkelompok warga akhir-akhir ini. Hal itu menghindari terjadi bentrok hingga ada korban luka....

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Usai dibubarkan bentrok dengan pemuda Desa Penapali, kelompok asal Desa Dadibou terlibat provokasi kontak Senjata Api (Senpi) rakitan dengan warga Desa Risa...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kelompok warga Desa Risa dan Dadibou, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima kembali terlibat bentrok, Senin (22/1). Mereka  menggunakan Senjata Api (Senpi) rakitan dan...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Dua pucuk senjata api (senpi) rakitan diserahkan warga Dadibou, Kecamatan Woha, Senin (8/1). Penyerahan dua pucuk senjata itu sebagai tindaklanjut imbauan aparat...