Wabup Bima, H Dahlan saat memantau Tes PTT.
Bima, Bimakini.- Pemerintah Kabupaten Bima melalui Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengelar seleksi calon Pegawai Tidak Tetap (PTT). Tes diikuti 1.220 peserta yang tersebar di Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima dan digelar SMPN 3 Woha, Senin (20/02/2017). Kepala Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan LPMP Provinsi NTB, Drs Muhammad Sakban, menjelaskan lebih awal tes PTT dilakukan seleksi administrasi oleh Pemerintah Daerah untuk menentukan kriteria sesuai job yang telah ditentukan berdasarkan kebutuhan. Setelah itu diserahkan ke LPMP melalui kerja sama atau dipihakketigakan.
“LPMP-lah akan mengkawal dari sisi akademis, mulai tahap seleksi tertulis maupun seleksi wawancara, dengan beberapa kendali yang menjadi petunjuk perekrutan PTT di Kabupaten Bima,” jelasnya.
Menurut dia, ada beberapa hal yang dilakukan dalam seleksi ini, ada tiga komponen soal yang didisain dalan ujian tertulis. Seperti soal yang berkaitan dengan kompetensi dasar atau keahlian, pengetahuan umum dan wawasan kebangsaan. “Tiga komponen ini teramu dalam satu soal yang akan dilakukan tes terhadap calon PTT Kabupaten Bima,” jelasnya.
Namun, dalam tes wawancara LPMP ingin mengenal sikap, perilaku, bagaimana pandangan maupun wawasan terhadap tugas. Tidak hanya itu, wawancara ini pun akan menggali bagaimana tugas dan fungsi, integritas maupun loyalitas peserta. “Pertanyaan wawancara tidak akan pernah muncul terkait bidang keahlian atau kompetensi dasar peserta itu sendiri,” katanya.
Diakuinya, instrumen wawancara tersebut sudah didisain khusus bukan untuk membahas soal keahlian, namun lebih pada nuansa mengenal perilaku dan integritas, motivasi maupun dedikasi. “Selain banyak peserta ini sudah banyak pengalamannya dan sudah pernah ditempatkan di mana-mana. Tapi kita ingin menguji loyalitas melalui instrumen pengendali pertanyaan,” jelasnya.
Dia berharap, mereka lahir sebagai SDM yang baik, hasil seleksi terbaik tanpa karena apa dan siapa. Namun, lahir dan lulus karena dirinya sendiri melalui persiapan. LPMP tidak memiliki kepentingan apa-apa, terlalu jauh personel datang dari luar daerah sementara diukur dengan hal-hal yang tidak etis.
“Percayalah kami akan melakukan sebaik mungkin tanpa ada unsur yang memengaruhi atau mencampuri kinerja kami,” isyaratnya.
Dikatakannya, jika ada indikasi uang pelicin dan sejenisnya, segera melaporkan kalau menemukan kerja tim LPMP yang dianggap melanggar aturan.
Katanya, sebagai penanggung jawab provinsi terkait dengan seleksi tes PTT Kabupaten Bima ini, menjamin tidak akan ada kecurangan. “Segala identitas berkaitan dengan tim kami tidak gunakan supaya tidak ada peserta yang bertanya maupun mengejar mereka,” terangnya.
Tim LPMP yang dikerahkan untuk mengkawan seleksi PTT ini sebanyak 15 orang. Mereka diambil dari berbagai bidang keahlian masing-masing kompetensi. Dari 1.220 peserta yang ikut akan diambil 167 orang berdasarkan hasil peringkat tes tulis dan wawancara.
“Ingat kami sudah mengatur tingkat silang pengawasan ini, yang nantinya tidak akan menguji wawancara terhadap peserta yang diuji tertulis, hal ini untuk mengantisipasi tingkat keraguan yang akan terjadi,” ujarnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
