Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

“Bawa Ayam ke Sekolah, Kearifan Lokal Donggo”

Kepala SMAN 1 Donggo, Makarau, Spd, MPd.

Bima, Bimakini.- Rupanya, bukan oknum pegawai Tata Usaha SMAN1 Donggo yang diduga memukul siswa setempat. Tetapi,  Guru Bimbingan Konseling (BK).  Saat ini, ada perkembangan baru. Kasus melibatkan guru dan siswa itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Oknum guru sudah meminta maaf kepada keluarga siswa.

Kepala SMAN 1 Donggo, Makarau, SPd, MPd,  mengaku  mengetahui insiden itu setelah  Ujian Sekolah, lalu menginvestigasi dan memanggil oknum guru BK. Di  depannya, mengaku menampar siswanya karena kasar menjawab pertanyaan.

“Saat itu guru BK ini bertanya, mana ayam kamu. Namun, dijawab lupa Pak, ayam saya tidurnya di atas pohon. Mendengar nada jawab yang sedikit kasar itu, guru BK langsung menamparnya duakali,”  terang Makarau, Kamis (23/3). Baca juga: Tidak Bawa Ayam, Siswa SMAN 1 Donggo Diduga Dianiaya Oknum TU

Makarau mengakui insiden tersebut patut disesalkan. Guru tersebut sudah mendatangi keluarga korban dan meminta maaf. “Setiap masalah yang terjadi, kami utamakan penyelesaiannya secara kekeluargaan dan sudah tidak ada masalah,” ujarnya.

Lalu ayam yang dibawa ke sekolah itu untuk apa? Makarau mengakui hal itu sudah menjadi tradisi. Biasanya, siswa membawa ayam untuk guru saat mereka Ujian Akhir di sekolah. Seekor ayam dijadikan sebagai kenang-kenangan untuk guru yang telah mendidik mereka selama tiga tahun.

“Kami di sini masih menjunjung tinggi budaya kearifan lokal Donggo. Peserta didik setiap akhir ujian pasti akan membawa seekor ayam untuk gurunya. Ayam itu nanti akan disembelih dan dimakan bersama di sekolah,” pungkasnya.

Kapolres Bima Kabupaten, AKBP M Eka Fathurrahman, SIK, yang  dikonfirmasi membenarkan hal itu. Pihak Kepolisian menerima laporan terkait kasus dugaan penganiayaan pada Rabu sekitar pukul 08.45 WITA. Pelapor atas nama Usman, orangtua dari siswa SMAN 1 Donggo. Mereka melaporkan oknum guru SMAN 1 Donggo inisial N yang diduga menganiaya.

“Dalam laporannya, korban menceritakan ditampar oleh guru di ruang kelas saat ujian. Karena dia tidak membawa ayam seperti yang diinstruksikan oleh gurunya,” jelas Eka.

Berkaitan laporan itu, pihak Kepolisian sudah mengambil keterangan korban dan visum pada wajah korban. Oknum guru tersebut memukul siswanya menggunakan tangan kosong.

“Untuk kasus ini akan kami proses. Apakah ini tindak penganiayaan ringan atau berat, bergantung hasil penyelidikannya nanti,” pungkas  Kapolres. (BK34)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.-  Rudi Radiansyah (18) siswa kelas XII SMAN 1 Donggo diduga telah dianiaya oleh oknum pegawai Tata Usaha sekolah setempat NA (50) Rabu...