Kota Bima, Bimakini.- Aktivitas transaksi jual-beli ikan di pelabuhan Bima menarik dicermati. Setiap pagi sekitar pukul 06.00 hingga 07.30 WITA, sejumlah sampan merapat dan membawa puluhan baskom ikan. Berdasarkan pengakuan para penjual, ikan itu diambil di tengah lautan dari kapal. Perahu yang mengambilnya untuk dibawa ke pelabuhan Bima.
Seperti yang terlihat Sabtu (11/03/2017) pagi lalu. Dua sampan terlihat menepi di pelabuhan Bima bagian Utara untuk menurunkan muatan ikan. Saat itu, terlihat puluhan baskom ikan tongkol ukuran agar besar dan sedang. Ketika diturunkan, sejumlah pembeli merapat dan berebutan.
Terlihat mereka yang mendapatkan jatah ikan sudah didata dalam buku, lalu dicek satu per satu. Menariknya, para pembeli melempar sandal pada baskom ikan saat berada di perahu untuk menandai pilihannya.
Penjual ikan, Murni, yang dihubungi mengaku satu ember ikan tongkol ukuran sedang dibandrol seharga Rp420.000, sedangkan ukuran kecil hanya Rp200.000. “Baskom ukuran besar seharga 420 ribu,” katanya di lokasi.
Murni terlihat memegang buku dan balpoin untuk menandai jumlah ikan dan kepada siapa jatah itu diberikan. Hanya mereka yang terdatalah yang bisa membelinya.
Seorang penjual ikan di lokasi mengaku, sejak sepekan terakhir, ikan tongkol ukuran sedang yang mendominasi hasil tangkapan para nelayan. Informasi yang dihimpun, ikan yang dijual Murni itu diambil oleh suaminya, Alan, di tengah lautan dari kapal pencari ikan. Setiap pagi, usai Subuh perahu kecil mengambilnya untuk dibawa ke pelabuhan Bima dan dijual pada pedagang. Ikan itulah yang dijual pada sejumlah pasar di Kota Bima.
Ikan-ikan segar itu sayangnya tidak bisa dibeli secara perorangan. Hanya para penjual yang diberi kesempatan, itu pun yang masuk dalam daftar antrean.
Ada sisi menarik lainnya yang terlihat saat itu. Ketika ikan diangkut dari perahu ke daratan, para buruh mengambil sekitar dua hingga tiga ekor pada satu baskom. ‘Jatah’ itu mereka masukan ke kresek yang sudah disiapkan. (BK22)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.