Bima, Bimakini.- Hingga saat ini, pintu Dam Diwu Monggo Desa Tonda Kecamatan Madapangga rusak. Pintu air jebol karena desakan arus banjir, Minggu (26/3/2017). Akibatnya, tanaman padi milik warga setempat terancam gagal panen (puso).
Petani setempat, Ismail HM Amin, mengatakan kerusakan pintu Dam Diwu Monggo itu sangat memengaruhi tanaman pertanian, khususnya padi. Tidak saja miliknya, padi milik A Malik A Rahman, H Ahmad, dan warga Tonda lainnya juga terancam gagal panen. “Kalau dikalkulasikan, kerugian sekitar belasan juta rupiah,” duganya.
Diakuinya, kerusakan pintu air Dam Diwu Monggo sudah berlangsung lama, bukan karena banjir Minggu (26/3) sore. Akan tetapi, imbas banjir Minggu itu mengakibatkan tanaman padi miliknya dan warga lainnya terendam.
Kepala Desa (Kades) Tonda, Abdullah Ahmad, membenarkan kerusakan pintu air itu, akibatnya tanaman padi milik warga di dekat Dam ikut terancam gagal panen. Tidak saja berdampak pada panen kali ini, dampak lainnya pola tanaman padi yang biasanya tiga kali setahun, kini hanya satu kali saja. “Kini pola tanam padi yang dilakukan warga hanya satu kali,” ujarnya.
Dijelaskannya, Dam Diwu Monggo mengairi sekitar 75 hektare lahan sebelah Timur desa setempat, yakni So Diwu Monggo,So Ntada Ndeu, dan So Doro Tonda. Sumber air yang ditampung adalah luapan sungai Desa Woro dan Campa.
Dia mengaku menyusul kerusakan pintu air itu telah menyerahkan proposal perbaikan saat BBGRM dan meminta agar bisa mengalokasikan dana APBD untuk rehabilitasi.
Kades berharap, keresahan warga terkait kerusakan Dam bisa teratasi dan Pemkab Bima bisa mengakomodir proposal yang telah diajukan. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.