Bima, Bimakini.- Proses islah antarkelompok warga Desa Risa dan Desa Dadibou Kecamatan Woha Kabupaten Bima kerap dilakukan. Namun, konflik pun terus bermunculan, menodai makna islah sebelumnya. Islah kembali dilakukan di aula kantor Kecamatan Woha, Sabtu (18/3).
Dandim 1608/Bima, Letkol Yudil Hendro, meminta setelah islah ini tidak ada lagi konflik antarkampung yang melibatkan warga dua desa. Diceritakannya, awal peradaban mulai dari Makkah, namun tidak berhasil sehingga dipindah ke Madinah. Hanya kurun waktu 10 tahun, kota yang tidak disenangi orang itu menjadi jauh lebih baik. Baca juga: Sepakat Islah, Pemuda Risa dan Dadibou Ikrar Perdamaian
“Pertama kali dilakukan pada saat itu oleh Rasulullah adalah membangun perdamaian, karena berhasil sehingga dijadikan pusat pemerintahan ada di Madinah pada saat itu,” terangnya.
Namun, kata dia, pusat pemerintahan Kabupaten Bima ada di sekitar wilayah dua desa yang berkonflik. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Pemda perlu keamanan, kenyamanan, dan kedamaian agar pembangunan tidak ada hambatan. Masyarakat seharusnya membangun kota dalam semangat penuh perdamaian.
“Kantor Pemkab belum beroperasi, namun kalau beroperasi masyarakat Dadibou dan sekitarnya akan mendapatkan manfaat,” jelasnya. Baca juga: Kapolres Yakin Islah Dadibou-Risa Kali ini yang Terakhir
Mengapa Desa Dadibou dipilih untuk dijadikan tempat pembangunan kantor baru Pemkab Bima? Karena saat itu dinilai masyarakat Desa Dadibou cukup aman di wilayah Kabupaten Bima. “Tidak ada manfaatnya bertikai antarsesama, kami hanya memfasilitasi pertemuan ini, yang menjalankan kehidupan yang rukun dan harmonis adalah masyarakat sendiri,” ingatnya.
Kata dia. aparat tidak mungkin menangkap semua masyarakat yang terlibat pertikaian. Namun, kalau tidak ada kesadaran diri masing-masing, maka persoalan ganguan kehidupan sosial akan terus terjadi. “Kita harus malu apabila terus terjadi konflik seperti ini,” jelasnya.
Dandim berharap setelah proses islah ini agar ke depan tidak ada lagi konflik. “Harus disadari bahwa perdamaian ini yang terakhir, jangan lagi ada perbedaan,” harapnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.