Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Delapan Poktan Kirim 7,7 Ton Bawang Merah ke Jakarta

FOTO DOK HUMASPRO: Sejumlah truk yang mengangkut bawang merah yang dikirim ke Jakarta, Rabu malam.

Bima, Bimakini.-  Pengiriman perdana bawang merah dilakukan   delapan Kelompok  Tani (Poktan) binaan  Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bima, Rabu (15/3) malam. Pengiriman itu atas permintaan Toko Tani Indonesia (TTI)  Center Jakarta untuk dipasok ke wilayah Jabodetabek.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Ir Heru Priyanto, mengatakan pengiriman perdana  bawang merah sebanyak 7,7 ton oleh delapan Poktan binaan. Pengiriman  itu merupakan permintaan khusus Badan Ketahanan Pangan (BKP) Pusat untuk  pengendalian harga bawang merah.

“Pengiriman itu  di luar program Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM)  sebanyak 40 ton  yang akan dilayani pada panen bawang  periode  April-Mei 2017,”  jelasnya yang dikutip Kasubag Informasi dan Pemberitaan Bagian  Humaspro Setda Kabupaten Bima, Ruslan, SSos.

Dia berharap permintaan itu  akan berlanjut, karena pengiriman tersebut merupakan contoh awal bagaimana pasar di Jakarta merespons bawang asal Kabupaten Bima. Tahun 2017, program PUPM diarahkan pada komoditi bawang merah. Provinsi NTB mendapatkan alokasi 10 LUPM atau Gapoktan, Poktan, setelah  diidentifikasi kelompok bersama tim Pusat, Provinsi, dan Kabupaten, maka ditetapkan delapan Poktan dari Kabupaten Bima.

Selain itu, satu Poktan dari Sumbawa dan Lombok Timur dengan Kucuran dana untuk masing-masing Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) sebesar Rp160 juta. “Total anggaran untuk Kabupaten Bima sebesar 1,28 miliar,” sebutnya.

Delapan Poktan Binaan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bima itu adalah Poktan Dadi Bajo Desa Rasabou Kecamatan Sape, Poktan Panali I Desa Rato Kecamatan Lambu, Poktan La Peto Desa Naru Kecamatan Sape, Poktan Doro To’i Desa Sakuru Kecamatan Monta, Poktan La Cedo Desa Keli Kecamatan Woha. Selain itu, Gapoktan Mandala Desa Nunggi, Kecamatan Wera, Poktan Mangge Ampe Desa Monta Baru Kecamatan Lambu, dan Poktan Sonco Koro Desa Samili, Kecamatan Woha.

Melalui program LUPM diharapkan akan ada stabilitas pasokan dan harga pangan yang diperjualbelikan di jaringan TTI. Meningkatnya posisi tawar petani, terbentuknya jaringan pemasaran bagi produsen dengan petani. Diharapkan pula  ada kemudahan akses masyarakat terhadap pangan dan konsumen mendapatkan harga pangan yang wajar. (BK29)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Hasil pertemuan Fasilitasi Distribusi Pangan dengan Badan Pangan Nasional beberapa waktu lalu, akhirnya terealisasi, khususnya upaya memperpendek rantai pasok kebutuhan. Jagung dan...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Rupanya, selama ini bibit bawang merah hasil penangkaran para petani yang dikirim ke luar daerah berganti label menjadi hasil produksi daerah lain....

Opini

Oleh : Muhamady Yunus Musim tanam bawang merah yang kedua kalinya untuk kawasan sanggar, saya ikut membersamai seorang kawan (petani migran). Saya terbilang sebentar...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Balai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Pemerintah Desa Sangga Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, gelar sekolah lapang bawang merah bersama kelompok tani. Kades...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Hujan yang mengguyur Desa Ncera, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, menyebabkan banjir dan  rusaknya tanaman bawang merah. Petani rugi ratusan juta. Salah seorang...