Kota Bima, Bimakini.- Rencana Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bima menindaklanjuti masalah proyek drainase pascabanjir bandang, kandas. Pimpinan DPRD Kota Bima menolak menyetujuinya, hanya merencanakan pemanggilan ulang eksekutif untuk memertanyakan persoalan drainase itu.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Kota Bima, Sudirman DJ, SH, via telepon seluler, akhir pekan lalu. Sudirman mengaku, agenda kerja Komisi III menindaklajuti persoalan proyek drainase semuanya sudah dilakukan. Tinggal terakhir rencana mendatangi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengelarifikasi persoalan proyek drainase tersebut. Dalam pemahamannya, klarifikasi langsung ke BNPB penting artinya karena dari lembaga itulah sumber informasi yang jelas berkaitan seperti apa sebenarnya aplikasi, perintah, dan rencana pengerjaan proyek drainase. Termasuk berapa anggarannya, seperti apa sebenarnya perintah dari BNPB mengenai proyek drainase. Apa dibongkar atau dibersihkan saja. Legalitas perintahnya bagaimana dan pemahaman mengenai normalisasi pascabencana.
“Ini semua rencananya kita akan minta klarifikasi dan petunjuk dari BNPB agar semuanya jelas. Tetapi ternyata kandas, Ketua DPRD Pak Ferry Sofyan tidak menyetujuinya dengan alasan akan mengagendakan pemanggilan ulang pihak eksekutif untuk meminta penjelasan,” ujar Sudirman.
Padahal, menurutnya, langkah itu semua sebenarnya sudah dilakukan Komisi III dan atas sepengetahuan pimpinan DPRD. Kalau dipanggil ulang, pasti jawabannya sama. Seperti dokumen tidak ada dan berapa anggaran tidak diketahui.
Namun, ujarnya, karena itu putusan pimpinan DPRD, untuk sementara akan mengikutinya. Kalaupun hasil pertemuannya sama, maka tidak ada kata lain, Ketua DPRD harus menyetujui keberangkatan Komisi III ke BNPB untuk menanyakan soal proyek drainase itu.
Menurut Sudirman, persoalan drainase jauh hari sebelum Komisi III akan ke BNPB sudah memanggil PLT Sekda, pejabat Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan BPBD. Berdasarkan pertemuan yang dilakukan, mereka tidak mampu menjelaskan secara konkrit persoalan proyek drainase yang sekarang malah mangkrak itu. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.