Bima, Bimakini. – Aksi mengamuk eks Tim Gender Indah Dhamayanti Putri (IDP) – Dahlan, saat mutasi, rotasi, Senin (10/4/2017) lalu karena kecewa masih banyak “pejuang” yang tidak diakomodir menjadi kepala sekolah. Bukan karena alasan lainnya, apalagi karena ada masalah uang.
Eks Tim Gener IDP-Dahlan, Suharti, Minggu (16/4/2017) mengatakan, mestinya tim Baperjakat mempertimbangkan kontribusi “pejuang” Aparatur Sipil Negara (ASN) saat Pilkada 2015 lalu. Apalagi justru mengangkat kepala sekolah yang haluan politiknya berbeda.
“Kami ngamuk bukan karena tendensi uang. Tapi tanggungjawab moral terhadap pejuang IDP,”katanya di Bolo.
Padahal, kata dia, saat suksesi Pilkada, berusaha memenangkan IPD-Dahlan. Bahkan, saat kampanye para “pejuang” ini yang memberikan anggaran untuk memobilisasi massa, justru tidak dilantik menjadi kepala sekolah.
“Sesuai komitmen awal dengan penyumbang, kami telah berjanji bahwa mereka akan diperjuangkan untuk mendapatkan jabatan. Intinya mereka sudah berkorban dan mestinya dibalas jasanya,” ujarnya.
Baca Juga: Eks Tim Gender Bolo Ngamuk di Tempat Pelantikan Kasek
Eks Bendahara Tim IDP-Dahlan Dapil I, Lukman mengamini pernyataan Suharti. Justru banyak yang dilantik menjadi kepala sekolah, mereka tidak memberikan dukungan politik saat Pilkada.
Namun, kata dia, meski kecewa dengan kebijakan mutasi kemarin, namun tetap memberikan dukungan terhadap pemerintahan daerah saat ini. Apa yang dilakukan bersama Tim Gender Bolo saat pelantikan sebagai luapan kekecewaan. “Kami tetap dukung IDP,” ujarnya. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.