Bima, Bimakini.- Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal RT 05 Rw 03 Desa Rasabou Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Iwan Setiawan (30), meninggal di Malaysia pada Sabtu (1/4) lalu. Informasi meninggalnya Iwan diketahui keluarga setelah dikabarkan oleh Hasan, yang juga bapak tiri almarhum melalui jaringan telepon seluler.
Keluarga almarhum, Suharti, warga RT 13 Desa Rasabou Kecamatan Bolo Kamis (6/4) mengatakan kematian Iwan masih menyisakan tanda-tanya, karena pihak keluarga di Malaysia mengetahui setelah berada di Rumah Sakit dalam keadaan tidak bernyawa. Iwan diinformasikan meninggal karena penyakit jantung. “Itu informasi dari pihak Rumah Sakit Malaysia,” kata Suharti, mengutip informasi Hasan.
Karena ingin menguburkannya di kampung halaman, pihak keluarga di Malaysia–Ibu kandungnya Ramlah dan ayah tirinya, Hasan–berusaha mengurus agar jenazah bisa dipulangkan. Hal itu dilakukan selama empat hari dan tidak membuahkan hasil, karena tidak ada biaya. Setelah itu pihak keluarga di Malaysia menguburkannya pada Rabu (5/4). “Iwan dikebumikan setelah ada upaya dari keluarga selama empat hari dengan tujuan untuk pemulangan jenazahnya,” ujarnya masih mengutip info Hasan.
Diakuinya, walaupun sudah dikebumikan di Malaysia bagian Timur, keluarga di Rasabou tetap berupaya memulangkan jenazah. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, ada jenazah warga asal Kabupaten Bima beberapa waktu lalu sudah dikuburkan, namun digali kembali untuk dipulangkan ke Bima. “Sekarang kita sedang mengupayakan segala sesuatu untuk kepulangan jenazah, sembari berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Bima melalui dinas terkait,” terangnya.
Aminah Yasin, neneknya Iwan, warga RT 05 Rw 03 desa setempat mengatakan sebelum dikabarkan meninggal, keluarga di kampung mengetahui ditahan terkait paspor yang kedaluwarsa. Paspor yang digunakan berjangka waktu 100 hari. “Kita tahu Iwan dalam tahanan terkait kedaluwarsa paspor, bahkan sudah ditahan selama tiga bulan oleh pihak Kepolisian Malaysia,” katanya.
Saat ini keluarga hanya bisa berdoa dan pasrah kepada Allah karena itu sudah menjadi takdirnya. Pihak pemerintah diharapkan bisa membantu niat keluarga memulangkan jenazah. “Kita harap pemerintah daerah bisa bantu untuk kepulangan jenazah alamarhum,” harapnya. (BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.