Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Jembatan Penghubung Rasabou-Kara Kembali Disorot

Kepala Desa Kara, Fuadi

Bima, Bimakini.- Jembatan penghubung antara Desa Rasabou dan Desa Kara kembali disorot. Kali ini, pemerintah dua desa memanggil Pendamping Desa Teknik Infrastruktur (PDTI) Tamrin, ST, untuk menggambarkan secara detail apa saja yang dilakukan selanjutnya dalam mengantisipasi ambruknya jembatan. Sebelumnya, warga menguatirkan ambruknya jembatan itu.

Tamrin mengatakan, sebelum perbaikan terhadap tanggul atau sayap jembatan, yang perlu dilakukan adalah menormalisasi sungai. Hal itu dilakukan agar semua sampah yang sudah menumpuk di tiang tengah jembatan bisa dikeluarkan.

“Karena sebelum normalisasi sungai, perbaikan tanggul atau sayap jembatan akan sia-sia ketika banjir kembali datang,” katanya.

Secara teknik, ujarnya, setelah normalisasi dilakukan baru tahap berikutnya perbaikan tanggul atau sayap jembatan. Indikasi  kerusakan   tanggul jembatan sebelumnya, karena kurang panjang dan tidak masuk ke dalam dan  tidak membentuk sayap. “Mestinya tanggul harus membentuk sayap dan harus panjang,” ujarnya.

Kepala Desa (Kades) Rasabou, Zulkisman, SH, mengaku pernah mengarahkan warganya agar menormalisasi sungai menggunakan alat manual, akan tetapi hal itu tidak membuahkan hasil. Masalahnya sampah yang menumpuk pada tiang tengah jembatan sulit  dikeluarkan dan harus menggunakan alat berat.

Katanya,  sampah yang menumpuk di tiang jembatan sangat membutuhkan  bantuan alat berat dari Pemerintah Kabupaten Bima. Selanjutnya akan mengirimkan surat bersama dengan Pemerintah Desa Kara melalui dinas terkait perihal mohon bantuan alat berat.

Kepala Desa Kara, Fu’adi, membenarkan apa yang disampaikan Kades Rasabou. Secepatnya akan mengirimkan surat bersama dengan Pemerintah Desa Rasabou soal alat berat untuk normalisasi sungai sebelum perbaikan dilakukan.     Dikatakannya,  jembatan yang merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan dua desa ini secepatnya harus segera diantisipasi agar tidak ambruk. Hal itu perlu dilakukan, karena ketika banjir datang lagi tidak menutup kemungkinan jembatan ambruk.

“Kita harap pemerintah tidak menutup mata menindaklanjuti harapan masyarakat ini,”  ujarnya. (BK36)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Sebelumnya diberitakan terkait sumur bor yang berlokasi di sekitar area pembangunan relokasi rumah dampak banjir di Desa Tambe, Kecamatan Bolo ditulis polemik...

Peristiwa

Bima, Bimakini.-  Ada dugaan Bank NTB Unit Bolo  “mengendapkan” gaji aparatur desa. Hal itu diketahui setelah Pemerintah Desa (Pemdes) dan Lembaga Desa, Rasabou, Kecamatan...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Petani So Mbadu Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima menyegel sumur bor dalam yang berlokasi di sekitar perumahan relokasi dampak banjir, Ahad...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Agenda peresmian Puskesmas Bolo yang dilakukan oleh Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, Rabu (23/2) bersamaan dengan deklarasi Open Defecation Free...

Olahraga & Kesehatan

Bima, Bimakini.- Pemerintah Desa (Pemdes) Rasabou, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima berhasil menekan angka stunting. Untuk tahun 2020 stunting berada di angka 54 persen dan...