Bima, Bimakini.- Puluhan pemuda dari berbagai desa di Kecamatan Belo Kabupaten Bima mengatasnamakan Front Pemuda Peduli Belo (FPPB), menyuarakan aspirasi di depan Mapolres Bima, Kamis (27/04). Mereka mengaku tidak puas terhadap kinerja Kapolres dan jajarannya.
Mereka menilai setiap saat kasus kriminal di Belo tidak diantisipasi. Bahkan, kasus semakin merajalela karena pelaku tidak pernah diungkap.
Koordinator lapangan, Abubakar, menilai Kecamatan Belo dikenal rawan konflik, pencurian, perkosaan, perjudian bahkan sering terjadi perampokan. Penganiayaan pun semakin merajalela. Dia menilai aparat tidak pernah bertindak, padahal sudah melaporkannya. “Bahkan, sudah duduk bersama dengan Kapolsek. Namun, nihil hasilnya,” ujarnya.
Selanjutnya dalam orasi bergiliran itu, masyarakat Belo berharap Kepolisian memberikan rasa aman kepada masyarakat. Namun, realitasnya Kepolisian gagal menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
Massa menilai, semakin meningkatnya tindakan kriminalitas itu, karena aparat Kepolisian tidak mencoba lakukan upaya antisipasi. “Terbukti kasus kriminal yang dilaporkan belakangan ini. Tidak pernah diungkap oleh pihak Kepolisian. Ini bukan hanya di Belo, tapi semua kecamatan,” klaim perwakilan massa.
Pendemo meminta Kapolres mengganti Kapolsek Belo, karena tidak mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Meminta membangun Pos Polisi di perbatasan Desa Renda dan Desa Ngali.
“Kami juga meminta Camat koordinasi dengan Pemda segera pasang lampu jalan, Polisi intensif patroli dan kami meminta Polisi agar mengusut tuntas kasus perampokan dan penganiayaan perempuan di Belo,” desak perwakilan massa.
Aksi itu dikawal ketat aparat Polres Bima. Setelah orasi bergantian, mereka ditemui Kabag Ops Polres Bima Kompol Muslih. Saat itu dijanjikan aspirasi akan disampaikan pada Kapolres Bima supaya ditindaklanjuti. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.