Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Retribusi Pasar Tente Ditargetkan Rp2 Miliar/Tahun, namun…

PLT Kepala UPTD Diskoperindag Woha, Irfan Dj, SH.

Bima, Bimakini.- Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Koperindag Kecamatan Woha, Irfan Dj, SH, mengaku hasil penarikan retribusi Pasar Tente hanya menargetkan pencapaian senilai Rp2 miliar/tahun. Namun, karena rendahnya kesadaran membayar pajak, setiap tahun hanya sampai Rp102 juta saja.

Lalu bagaimana? “Jadi tudingan PAD diperolehnya sebanyak 3 miliar per tahun, sama sekali tidak ada dan tidak pernah ditargetkan oleh petugas,” ujarnya di Woha, Jumat.

“Itu hanya target instan, capaian sebenarnya sangat jauh. Apalagi mendapatkan dari PAD Pasar Tente sebanyak 3 miliar, itu dari mana?,” tambahnya.

Dia menjelaskan, berdasarkan realitas sebenarna, petugas menarik retribusi yang terealisasi antara Rp9 juta sampai Rp10 juta per bulan. “Kenapa seperti itu, karena kesadaran pengguna pasar tidak memenuhi kewajibannya membayar retribusi,” ungkapnya.

Keseluruhan toko atau kios  milik  Pemerintah Daerah di Pasar Tente sebanyak 254 lokal. Itup un masih dipilah yang aktif dan tidak. Tempat usaha  yang aktif hanya 166 toko digunakan transaksi jual beli, namun bukan aktif membayar pajak berdasarkan kewajiban.

“Sisanya belum dimanfaatkan alias tidak aktif, sehingga tidak bisa ditarik retribusi,” jelasnya.

Dibeberkannya, retribusi yang ditarik pada 166 toko yang aktif per bulan senilai Rp50 ribu. Bisa  dikalkulasikan berapa jumlahnya setiap tahun, apakah bisa  Rp3 miliar yang digembar-gemborkan. “Kendala kami tidak pernah mendekati target, karena kesadaran memanfaatkan toko sangat rendah,” jelasnya.

Irfan berharap kepada pengguna jasa toko di Pasar Tenge sadar kewajibannya membayar retribusi harian dan bulanan. Hal itu karena pasar itu sudah dikemas rapi mengguanakan banyak anggaran oleh Pemkab Bima.

Setiap tahun selalu ada  aktivitas perbaikan dan rehab pasar. Kita harus punya nurani meningkatkan fasilitas pasar, menjaga soliditas dan menjaga kebersihan pasar. Dia meminta pedagang  merawat bangunan. “Kebersihan adalah bagian dari kebutuhan dan kepentingan masyarakat di pasar,’ ujarnya. (BK34)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Politik

Bima, Bimakini.- Paslon nomor urut 3, Hj Indah Dhamayanti Putri – H Dahlan (In-Dah) blusukan di pasar raya Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Jumat...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Kepala Desa Tente, Kecamatan Woha, Azhar, SE, sangat serius untuk menangani masalah sampah. Termasuk di Pasar tente. Untuk mengatasi masalah itu, Azhar...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Genangan air di jalan raya depan komplek pertokoan Desa Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, dikeluhkan warga dan pengendara. Merespon keluhan itu, Pemda...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Baru hujan pertama, jalan di kompleks pertokoan Desa Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, sudah tergenang air. Itu karena  drainase tidak berfungsi. Wakil...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Tumpukan sampah terlihat berserakan di luar bak penampungan sampah, tepatnya jalan masuk pasar Tente. Tumpukan sampah tersebut dikeluhkan pengguna jalan dan pengunjung...