
Kegiatan Bimtek Pengelolaan Pangan oleh Diskoperindag Kota Bima, Senin./Foto Dok Humaspro Kobi
Kota Bima, Bimakini.- Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kota Bima menggelar kegiatan bimbingan teknis (bimtek) bagi wirausaha baru bidang pengolahan makanan berbahan dasar rumput laut, ubi dan singkong serta kerajinan sulam dan rajut. Kegiatan yang dilaksanakan di SMKN 3 Kota Bima, Senin (8/5/2017) dibuka oleh Asisten II Setda Kota Bima Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Dr. Ir. H. Syamsuddin, MS.
Plt. Kepala Dinas Koperindag Kota Bima Nurjannah, S. Sos melaporkan kegiatan bimtek bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan usaha bagi wirausaha baru bidang pangan serta kerajinan sulam dan rajut. Selain itu, untuk menciptakan peluang usaha sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Bimtek dilaksanakan selama tiga hari mulai 08 – 10 Mei 2017 dan diikuti oleh 90 peserta. Jumlat itu terdiri dari 30 peserta bidang pengolahan makanan berbahan dasar ubi dan singkong, 30 peserta bidang pengolahan makanan berbahan dasar rumput laut, dan 30 peserta bidang kerajinan sulam dan rajut.
Perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB Hj. Rauhun mengatakan bahwa kegiatan bimtek tersebut untuk memberikan pengetahuan dan wawasan peserta dalam pengolahan pangan. Dia berharap peserta mengikuti kegiatan dengan seksama.
“Manfaatkan pelatihan ini dengan maksimal, agar mengetahui cara mengolah, mengemas dan memasarkannya dengan baik. Kalau kemasan produknya bagus dan higienis akan diberikan setifikat halal”, katanya.
Sementara itu, Dr. Ir. H. Syamsuddin, MS, dalam sambutannya menyampaikan bahwa daerah Bima memiliki cukup banyak produk pangan yang menjanjikan, diantaranya adalah rumput laut, ubi dan singkong, namun seringkali berbagai produk pangan tersebut belum cukup mampu bersaing di pasar regional. Misalnya, produk rumput laut mentah masih kalah bersaing dengan produk rumput laut Pulau Lombok yang sudah diolah menjadi dodol.
Selain itu, untuk komoditas ubi dan singkong para pedagang masih menjual mentah umbinya, sementara daerah lain sudah menjualnya dalam bentuk produk olahan yang menarik. “Sebenarnya dari aspek ekonomi wilayah, hal ini cukup merugikan karena secara kuantitas hasil produksi pertanian kita cukup melimpah, namun nilai jualnya rendah”, kata Asisten II.
Untuk itu, Asisten II berharap kegiatan bimtek tersebut dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang baru bagi para pelaku usaha bidang pangan di Kota Bima, sehingga ke depan mampu menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing di pasaran regional, bahkan nasional yang berefek kepada pengembangan ekonomi daerah. (BK25)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
