Bima, Bimakini. – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima menggelar apel siaga bencana di halaman persiapan Kantor Bupati Bima Rabu (10/5/2017). Ratusan peserta gabungan berbagai instansi menangani bencana hadir diapel yang dipimpin Asisten I H. Muhammad Qurban, SH, MH.
Asisten I Setda Pemkab Bima H. Muhammad Qurban, SH, MH mengatakan, Kabupaten Bima memiliki kondisi geografis, geologi, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana. Baik disebabkan faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia.
Kata dia, berdasarkan peta resiko bencana di Kabupaten Bima, terdapat beberapa jenis bencana, antara lain, gempa bumi, banjir, kekeringan, letusan gunung api, tanah longsor, kebakaran, angin puting beliung, gelimbang ekstrim, wabah penyakit, serta konflik sosial.
Menurutnya, bencana dapat membawa dampak yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, serta dampak psikologis. Dalam kondisi tertentu bencana alam dapat memghambat pembangun daerah.
Mengatasi itu semua, jelasnya, pemerintah telah mengelaurkan UU. Nomor 24 tahun 2007 tentang penangggulangan bencana. Aturan ini mengatur penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahapan pra-bencana yang meliputi situasi tidak terjadi bencana dan situasi terdapat potensi bencana.
Apel siaga bencana ini, kata dia, bermaksud untuk memantapkan koordinasi dan sinergitas antarlembaga dan satuan kerja, masyarakat dan dunia usaha. Tujuannya dapat memastikan langkah yang cepat dan tepat dalam menghadapi keadaan darurat bencana.
Apel yang digelar dalam rangka menyikapi kondisi terkini keadaan iklim yang sangat memungkinkan terjadinya bencana kekeringan dan kebakaran serta peningkatan status gunung Sangiang dari level 1 (normal) ke lecel II (Waspada).
“Melalui apel siaga bencana ini, masyarakat agar lebih sadar terhadap kelestarian alam dengan baik dengan tidak melakukan penebangan dan perladangan liar, menjaga kebersihan lingkungan dengan baik dengan tidak membuang sampah disembarang tempat dalam rangka meminimalisir terjadinya bencana khususnya bencana alam banjir,” ujarnya.
Dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, kata dia, masyarakat agar lebih dapat meningkatkan kapasitasnya, sehingga dapat membentuk sebanyak mungkin komunitas mandiri agar resiko bencana dapat diminimalisir.
“Digelarnya apel siaga ini, masyarakat memiliki kesiapan untuk menghadapi bencana dan kemampuan untuk mengurangi resiko, serta memiliki ketahanan dan kekuatan untuk membangun kembali kehidupannya setelah terkena dampak bencana,” terangnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Bima, Ir H Taufik Rusdi, MAP mengatakan, kegiatan apel pasukan sebagai bentuk persiapan mengantisipasi siaga bencana di Kabupaten Bima. Setelah apel gelar pasukan, dilakukan simulasi penanganan bencana alam gempa Bumi yang diperagakan pasukan dan kendaraan operasional BPBD Kabupaten Bima berserta anggota gabungan lainnya.
“Pasukan gabungan ini terdiri dari Tagana Dinas Sosial dan BPBD, Karena kedua SKPD ini selalu bersama jika terjadi bencana,” katanya.
Selain itu juga, terangnya, Tim SRC BPBD dan Basarnas, Damkar dan Dinas Tehnis terkait baik TNI dan Pol PP. “Jika terjadi bencana instansi ini terdepan menangani bencana,” ujarnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.