Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Bupati, Kapolres, Dandim Gelar Konfrensi Pers Bersama

Konfrensi pers bersama terkait konflik yang terjadi di Woha.

Bima, Bimakini.- Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, Kapolres Bima Kabupaten, AKBP M Eka Fathurrahman, SH, SIK dan Dandim 1608 Bima, Letkol CZI Yudil Hendro menggelar konfrensi pers bersama, Ahad (28/5/2017) terkait konflik yang terjadi.

Kapolres Bima AKBP M Eka Fathurrahman, SH, SIK menyampaikan, terkait konflik yang terjadi, ada empat warga diamankan. Mereka diamankan karena melawan dan membawa senjata. Keempat warga itu dari Talabiu dan Penapali.

“Empat orang diantaranya ditangkap karena melawan dan membawa alat perang saat bentrok,” jelasnya.

Saat bentrok terjadi, kata Eka, tercatat enam terluka akibat terkena peluru karet. Mereka semua telah mendapat penanganan medis, yakni Wahyudin (18), Hendra (25), Arifuddin (27), dan Indra Darmawan (22). Junaidin dan Dodi masih dirawat.

Pihaknya telah mengamankan 88 anak panah sebagai barang bukti (BB), dua parang dan delapan ketapel. Keempat yang diamankan kini menjalani penyelidikan.

Eka mengaku menyesalkan konflik tersebut, padahal aparat sudah memberi himbauan dan negosiasi. “Semua sudah dilakukan secara persuasif pada masyarakat, namun ini merupakan upaya Polri dan TNI untuk mengadirkan negara di daerah,” ungkapnya.

Apalagi, kata dia, konflik yang tejadi disebabkan hal sepele. Ada yang mengganggu aktifitas warga sedang beribadah sholat magrib, sehingga memicu terjadinya konflik.

Bahkan, kata dia, dari konflik dua desa meluas melibatkan desa lainnya, seperti Kalampa, Samili dan Risa. Semua ingin ikut menyerang ke Dadibou. Ini karena masyarakat tidak bisa menyikapi persoalan secara bijak. “Kami sangat menyayangkan ini terulang kembali,” ujarnya.

Akibat konflik itu, kata dia,  kemudian meluas lagi hingga melibatkan warga Talabiu. Itu karena menilai sikap tidak wajar dari aparat, sehingga memblokade jalan. “Pemblokiran jalan tidak hanya menggangu pengguna jalan, namun ini menghambat aktifitas masyarakat banyak. Kami sudah melakukan negosiasi kepada warga,” ujarnya.

Jika ingin menyampaikan tuntutan, kata dia, maka ada prosedurnya. Melaporkan hal tersebut kepada aparat untuk diproses. “Kami berharap tidak terjadi kembali, namun kami antisipasi adanya provokasi baik secara langsung maupun tidak langsung,” jelasnya. (BK34)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Aksi hadang jalan yang dilakukan Masyarakat Tani Desa Bolo, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima dibuka sekitar pukul, 21.20 Wita. Dibukanya blokade jalan lintas...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kelompok warga Desa Dadibou kembali terlibat bentrok. Kali ini, dengan pemuda Desa Penapali Kecamatan Woha sekitar pukul 21.00 WITA, Kamis (01/1). Satu...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Tim Penyidik Polres Bima Kabupaten mengaku telah memeriksa beberapa warga Desa Talabiu Kecamatan Woha untuk menyelediki insiden pemblokiran jalan dua pekan lalu....

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Sinyal terbaru disampaikan Kapolres Bima Ajun Komisaris Besar Polisi M Eka Fathurrahman, SH, SIK. Kepolisian akan menindak tegas oknum pengguna media sosial...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Redanya bentrokan warga Desa Penapali dan Dadibou, serta dibukanya blokade jalan di Talabiu, akan ditindaklanti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima. Yakni melakukan...