Bima, Bimakini.- Ini penegasan yang disampaikan oleh Dandim 1608 Bima, Letkol (CZI) Yudil Hendro terkait situasi di Bima. TNI akan turun tangan jika ada gangguan terhadap ketenangan negara.
Penegasan itu disampaikannya saat konfrensi pers di Mapolres Bima Kabupaten, bersama Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri dan Kapolres Bima Kabupaten, AKBP M Eka Fathurrahman, SH, SIK, Minggu (28/5/2017).
Konflik yang terjadi di Kecamatan Woha, kata dia, mengundang banyak perhatian dari berbagai kalangan baik masyarakat maupun pemerintah, terutama Polri dan TNI. Apalagi ada aksi blokade jalan yang menggangu kepentingan pihak lain.
TNI pun, kata dia, akhirnya terlibat dalam membuka paksa blokade jalan yang dilakukan warga Talabiu dan Penapali. “Kehadiran kami untuk membuka secara paksa jalan kemarin, agar menjaga ketenangan negara. Apalagi masyarakat banyak mengeluh dengan kondisi kurang kondusif akibat sejumlah kelompok bentrok,” katanya.
Dikatakannya, meluasnya bentrokan karena banyak provokator yang menginginkan wilayah setempat pecah dan impas terhadap pengguna jalan. Untuk mencegah terulangnya kejadian ini, maka dibuat pos bersama TNI dan Polri.
Bahkan, kata dia, jika terjadi lagi bentrok susulan, TNI akan mengambil langkah tegas, melakukan pencegahan dan menurunkan personil lengkap. Hal demikian dapat menggangu ketenangan negara. “Jika masyarakat ada niat untuk memblokir jalan lagi, kami akan turun dengan perlengakapan lengkap,” tegasnya.
Polri dan TNI, kata dia, sudah melakukan upaya pencegahan dengan mendekati tokoh masyarakat maupun tokoh agama, agar kondisi kembali normal. Tetapi hal itu tidak cukup untuk meredamkan konflik. (BK38)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.