Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Marhaban Ya Ramadan

 

ilustrasi

RAMADAN 1438 Hijriyah kini sudah di depan mata. Lintasan waktu yang dinantikan umat Islam di Bima-Dompu dan dunia itu bakal menghiasi hari-hari ke depan. Kemuliaan dan tawaran berlipatgandanya amalan, menjadi kesempatan emas bagi siapa saja yang melakoninya. Mari memanfaatkan rentang waktu penuh berkah ini untuk memaksimalkan ibadah. Saatnya tegar menghadapi, karena ‘pertandingan seru dan berlipatganda pahala’ itu semakin dekat merambati waktu. Tinggal hitungan jam.

Saat Ramadan tiba, tentu saja umat Islam harus menyiapkan diri.  Menyiakan bekal selama bulan Ramadan supaya  rangkaian ibadah bisa  optimal menjemput malam lebih dari 1.000 bulan. Pertanyaan kritisnya dalah sejauhmana persiapan kita? Seperti biasa, secara umum persiapan itu meliputi ruhiyah, jasadiyah, maliyah, dan fikriyah.

Selain berpuasa sunnah lebih banyak pada bulan Sya’ban, persiapan yang dilakukan juga pada sisi tilawah, qiyamullail, shalat fardhu berjamaah di masjid, dan lainnya. Tujuannya agar sejak Sya’ban kadar keimanan melejit.  Dalam bahasa lain, Sya’ban adalah masa ‘warming up’ agar ketika memasuki Ramadan terbiasa melakukannya. Sesuatu yang terbiasa akan enteng menjalaninya.

Memasuki Ramadan, memerlukan fisik yang lebih prima dari biasanya. Jika lemah, kemuliaan yang dilimpahkan Allah tidak optimal diraih. Persiapan maliyah, bukan untuk membeli keperluan berbuka puasa atau hidangan Lebaran. Tetapi, melipatgandakan sedekah. Pahala bersedekah pada bulan ini berlipat ganda dibandingkan bulan-bulan biasa.

Persiapan fikriyah diperlukan sebagai bekal wawasan yang benar tentang Ramadan. Orang yang berilmu mengetahui tingkatan ibadah, perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya, dan apa-apa yang menguranginya. Oleh karena itu, beramal harus  berilmu. Caranya membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis ilmu tentang Ramadhan.

Semoga persiapan kita mengantarkan ibadah shaum dan berbagai ibadah lainnya, sebagai yang terbaik dalam sejarah Ramadan yang pernah kita lalui. Mari menjadikannya sebagi lintasan penuh makna dan mengeksploirasinya sejauh mungkin. Meresapi makna kehadiran Ramadan hingga tercapai tujuan berpuasa, menjadi pribadi takwa. Semoga kita mampu meladeni tantangan ber-Ramadan. Marhaban ya Ramadan…(*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait