Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Berdarah lagi…

Foto Herman: Seorang anggota Brimob yang terkena panah di kaki.

SETELAH kita melihat darah yang tercecer di tanah wilayah Kecamatan Woha Kabupaten Bima, awal pekan ini publik juga dikagetkan dua peristiwa serupa yang muncul di Kota Bima. Seorang remaja yang diidentifiksi berasal dari Kelurahan Paruga bersimbah darah setelah dihajar massa dalam kasus dugaan pencurian sepeda motor. Gambar kekerasan itu diunggah di media sosial. Sesuatu yang seharusnya dihindari, tidak ditampilkan di ruang publik. Sejumlah pihak menyesalkan kenekatan remaja itu dan aksi massa yang mengeksekusinya.

Keprihatinan lainnya muncul dari Kelurahan Kumbe. Seorang pemuda nekat mengeksekusi kakak kandungnya hingga tewas. Masyarakat Kumbe pun gempar. Suatu tragedi yang memilukan hati. Namun, terindikasi terduga pelakunya mengalami gangguan kejiwaan. Seperti apa kelanjutan penanganannya, kita menunggu saja proses hukum yang berlangsung.

Dua kasus itu telah mengusik suasana kebatinan dan psiklogis publik yang mendambakan Ramadan dalam suasana damai dan nyaman. Kesucian Ramadan ternoda oleh nafsu kepemilikan benda yang oleh mereka yang bukan haknya. Peristiwa seperti ini sering muncul, tidak peduli suasana balutan suci ber-Ramadan. Para pencuri telah mengeksplorasi syahwat nafsunya hingga mengincar barang orang lain, bahkan tidak segan melukai korbannya.

Ekspresi kemarahan masyarakat pun telah mengubrak-abrik impian ber-Ramadan kita. Sejatinya, emosi bisa ditekan atau dilakukan sesuai proporsinya, memertimbangkan semangat Ramadan. Sejatinya menyerahkan penanganan kasus kepada aparat hukum. Tindakan menghajar seperti itu menandakan pertahanan kesabaran masyarakat jebol. Padahal, Ramadan adalah momentum untuk menggembleng jiwa dan kesabaran agar sesuai porsinya. Gugatannya sekarang adalah bagaimana caranya agar ber-Ramadan kita dibangun dalam suasana nyaman?

Semoga lintasan hari-hari ke depan, tidak lagi muncul kejadian luar biasa yang memaksa kita mengurut dada. Semoga terbangun utuh suasana awal Ramadan, yang biasanya ghirah ibadahnya sedang meletup. Seyampang masih awal garis start, mari menggelorakan semangat beribadah dalam meraih keutamaan Ramadan. Kesempatan berjumpa tahun ini selayaknya menjadi Ramadan terbaik, karena kita tidak tahu apakah bisa mencumbuinya lagi pada episode mendatang.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dalam suasana awal Ramadan yang masih hangat terasa, semoga Dana Mbojo tidak berdarah lagi…(*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait