Connect with us

Ketik yang Anda cari

NTB

Di Jogyakarta, Gubernur NTB Mengajak Tebar Kebaikan

Gubernur NTB, H Zainul Majdi saat tausyiah di Masjid Jami Yogyakarta.

Mataram, Bimakini.- Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengajak masyarakat dan seluruh jemaah untuk menebar sekaligus mengutamakan kebaikan ditengah banyaknya pilihan hidup saat ini.

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan tausyiah di hadapan jama’ah sholat subuh Masjid Jami’ At-Taqwa, Minomartani, Sleman Yogyakarta, Minggu (18/06/2017).

Dia menegaskan bahwa dalam usia yang sependek-pendek ini, atau bahkan sepanjang-panjangnya, banyak amal dan aktivitas yang menjadi pilihan hidup.

“Tinggal mau jadi apa kita,” tutur Gubernur alumni Mesir itu dihadapan ratusan jama’ah yang membludak tersebut.

Gubernur yang akrab disapa TGB,’kemudian mengilustrasikan pilihan kebaikan itu dengan sebuah kisah. Ahli tafsir itu mengisahkan seorang pedagang besar yang juga mencintai keimanan dan kesholehan. Suatu hari, pedagan itu keluar rumah untuk pergi berniaga. Di tengah jalan dia bertemu dengan seekor burung yang patah sayapnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Burung itu mengalami kesulitan terbang bahkan untuk bergerak sedikitpun tidak bisa. Kemudian pedagang itu bertanya dalam hati, bagaimana burung ini bisa lepas dari kesulitan itu. Bagaimana burung ini mendapatkan makan untuk memperoleh kekuatan dalam dirinya.

Sesaat kemudian, pedagang itu melihat seekor burung yang memiliki kepakan sayap besar yang membawa makanan. Dalam hati pedagang itu, ini rupanya mahluk utusan Allah yang mengantarkan rezeki Allah kepada burung pesakitan ini.

Pedagang itupun pulang dan menemui gurunya, Ibrahim Bil Anam. Dan dia ceritakan peristiwa yang terjadi dengan burung tadi. Dihadapan gurunya ia menyampaikan bahwa dia tidak ingin lagi jauh-jauh berniaga. Dia hanya ingin beribadah, berdo’a dan melepaskan diri dari hal-hal yang bersifat duniawi.

Karena Allah sudah menyediakan rezeki baginya, bahkan menurutnya burung yang sakitpun itu sudah mendapatkan rezeki dari Allah. Namun, sang guru menjawab, “kenapa kamu memilih menjadi burung yang patah sayapnya? Kenapa kamu tidak memilih menjadi burung yang kuat dan bisa membawa rezeki bagi burung yang lain,” cerita TGB.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Saat itu, lanjut TGB sang pedagang tersungkur dan mencium tangan gurunya.

Kisah ini, walaupun sederhana menurut TGB, dapat memberi gambaran bahwa dalam hidup ini selalu ada banyak pilihan. Mau menjadi orang menerima kebaikan atau menjadi orang yang selalu memberi dan mendistribusikan kebaikan kepada banyak orang.

“Kuncinya adalah fastabiqul khairaat, berlomba-lomba dalam kebaikan,” tutur Gubernur.

Dalam konteks pilihan hidup, TGB menghimbau umat untuk selalu mengutamakan suatu pekerjaan, perbuatan yang banyak memberikan manfaat dan kebaikan pada banyak orang. (BK37)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

NTB

Kota Bima, Bimakini.- Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah  menyebut dari seluruh Kabupaten/Kota, di Bima lah yang paling banyak balihonya. “Saat masuk ke Kota Bima,...

Pemerintahan

Dompu, Bimakini. – Gubernur NTB melakukan roadshow dan talkshow dengan lembaga pemerintah Kabupaten Dompu, lembaga keuangan dan lembaga mitra dengan tema sinergitas pengembangan SDM...

Peristiwa

Dompu, Bimakini. – Kehadiran Gubernur NTB yang melakukan roadshow dan talkshow dengan lembaga pemerintah Kabupaten Dompu, lembaga keuangan dan lembaga mitra dengan tema sinergitas...

Pemerintahan

Dompu, Bimakini. – Pemerintah Kabupaten Dompu telah berhasil menerapkan dan mendeklarasikan 3 (tiga) Pilar STBM. Ketiga pilar itu diantaranya, tidak buang air besar (BAB)...

Pemerintahan

Dompu, Bimakini. – Dinilai berhasil menerapkan dan mendeklarasikan 3 (tiga) Pilar STBM, yakni Pilar tidak buang air besar (BAB) sembarangan (Stop BABS), mencuci tangan...