Bima, Bimakini.- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Prof Dr Farouk Muhammad, berniat pulang kampung (Pulkam) ingin mengabdi sebagai pelayan rakyat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Mengapa?
Dia mengaku tergugah oleh desakan dan permintaan sejumlah tokoh dan warga NTB supaya kembali mengabdi untuk daerah. Sudah 40 tahun lebih menyumbangkan pemikiran dan pengabdian pada bangsa dan negara di daerah lain.
Farouk mengaku jika dipercaya oleh masyarakat NTB, akan menunjukan kepemimpinan Islam. Selama ini orang phobia terhadap kepemimpinan Islam dan selalu dicurigai. Padahal, Islam bukan hanya rahmat untuk umat Islam, tetapi juga kehadirannya sebagai rahmatan lil alamin.
“Jadi jangan phobia terhadap kepemimpinan Islam, karena sejak zaman Nabi dan sahabatnya telah memerlihat bagaimana kepemimpinan mereka dalam memajukan bangsa dan negara,” ujarnya usai sosialisasi empat pilar bangsa di Paruga Nae Kota Bima, Rabu (14/06/2017).
Dia juga ingin melanjutkan tren kemajuan NTB yang dirintis oleh Zainul Majdi. Ingin membenahi yang dinilai masih kurang, sedangkan yang sudah bagus kembali akan ditingkatkan. Aspirasi warga itu direspons positif dan bersedia dicalonkan sebagai bakal calon Gubernur NTB pada Pilkada Serentak 2018 mendatang.
Farouk mengaku sudah mendaftar pada empat partai, yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Semuanya masih berproses di partai. Keterpilihan pada partai bergantung dari hasil survai untuk menentukan siapa yang layak diusung.
Dikatakannya, tentu perjuangan sekarang bagaimana agar semakin diketahui dan semakin banyak orang yang memahami perjuangannya. Soal sosok pendamping akan diambil dari Pulau Lombak agar ada keseimbangan suara dengan Pulau Sumbawa. (BK23)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.