Bima, Bimakini.- Kontroversi masalah dugaan kebocoran soal seleksi perangkat Desa di Kabupaten Bima terus direaksi oleh kelompok masyarakat. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) didesak membatalkan hasil tes, karena diduga kunci jawaban telah bocor dan beredar sejak Minggu sore sebelum seleksi Senin pagi. Seperti yang disuarakan Front Pemersatu Mahasiswa Kecamatan Sape.
Namun, karena tidak mendapati respons dari pejabat DPMD, massa pun kecewa. Akhirnya, ruangan Kepala DPMD, Sirajudin, dipalang sebagai bentuk kekecewaan.
Koordinator lapangan, Amirullah, menilai seleksi itu cacat hukum, kemampuan peserta mampu mengisi 100 persen soal patut dipertanyakan. Di samping itu, sejumlah desa dan kecamatan diduga sudah bocor kunci jawabannya.
“Kelulusan peserta karena mampu mengisi 100 persen terindikasi karena bocornya kunci jawaban,” duganya saat dihubungi via telepon seluler, kemarin, usai aksi.
Dia menduga tes perangkat Desa diduga ada “permainan: beberapa oknum dengan peserta maupun panitia tingkat desa. Nah, mengacu pada dugaan itu, Bupati dan DRPD Kabupaten Bima diminta segera menarik kembali hasil seleksi sebelumnya.
“Kami meminta Bupati Bima dan DPRD segera adakan tes ulang perangkat Desa secara terbuka sesuai Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008,” desaknya.
Dia menduga ada permainan pejabat setempat dalam kebocoran kunci jawaban ini, apalagi sudah ada yang melaporkannya ke Kepolisian. Termasuk rekaman dugaan percakapan transaksi kunci jawaban dan sejumlah uang.
“Kami meminta, Bupati dan DPRD harus panggil DPMD dan seluruh panitia supaya diproses secara hukum,” kata dia.
Setelah menyampaikan aspirasi bergiliran, massa bereaksi. Mereka merangsek masuk dalam DPMD untuk menemui Kadis. Namun, karena tidak melihat mereka, akhirnya mengambil kayu untuk memalang ruangan Kadis.
“Kami terpaksa menyegel (memalang) ruangan Kadis karena tidak ada yang bisa menerima aspirasi kami,” ujarnya.
Aksi itu tentu saja menyita perhatian pegawai setempat. Tidak ada halangan saat perwakilan massa memalang pintu ruangan itu.
Kepala DPMD, Sirajudin, yang dihubungi sekitar pukul 21.18 WITA, terkait pemalangan ruangan kerjanya itu, tidak berhasil dihubungi. Nomor Ponsel-nya sedang tidak aktif. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.