Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Meraih Ampunan

 

DOK fathulislam.com

RAMADAN 1438 Hijriyah memasuki sepuluh hari kedua. Bagaimana kabar ber-Ramadan yang telah kita lalui? Semoga tahap pertama mampu dituntaskan, tanpa bolong-bolong. Memasuki etape kedua, diharapkan keseluruhan dimensi ibadah semakin berkualitas.

Saat ini, kita memasuki  tahapan yang sejatinya makin memasuki kedalaman makna Ramadan bagi yang menunaikan ibadah puasa. Setelah melalui fase pertama, 10 hari kedua Ramadan ke depan  terasa lebih ringan karena tubuh sudah mulai terbiasa.  Meski demikian, tantangan dan godaan akan lebih besar. Ya, godaan ber-Ramadan pasti ada.  Bagaimana tahap kedua dilalui?

Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW bersabda awal bulan Ramadan adalah rahmah, pertengahannya maghfirah, dan akhirnya pembebasan dari api neraka (itqun minan nar). Allah membukakan pintu magfirah atau ampunan seluas-luasnya. Jadi,  jangan sampai kita melewatkan lintasan hari-hari penuh ampunan yang telah dijanjikan itu. Inilah saatnya mengeksplorasi seluruh kemampuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, sambil  berdoa dan memohon ampunan terhadap segala dosa dan kekhilafan masa lalu. Saatnya merenungi seluruh tahapan perjalanan kehidupan, terutama segala khilaf yang pernah ada.

Kesadaran terhadap keberadaan diri di tengah dinamika kehidupan dunia yang kian meninabobokan ini mutlak diperlukan. Manusia tidak boleh larut dalam hiruk-pikuk duniawi yang jika dikejar tidak akan pernah terpuaskan. Itu rumus Islam. Nah, Ramadan yang kini dalam lintasannya adalah momentum yang tepat untuk kontemplasi reflektif terhadap apa saja yang telah dilakukan selama ini. Apakah didominasi urusan tetek-bengek duniawi yang tidak pernah terpuaskan? Atau sedikit demi sedikit menabung amal untuk perjalanan kembali ke kampung keabadian, akhirat.

Tentu saja sangat disayangkan jika memasuki fase 10 hari kedua ini, semangat berpuasa dalam indikasi penurunan. Tidak seperti di awal puasa. Fakta yang terlihat adalah semakin berkurangnya jamaah shalat  tarawih atau ibadah wajib. Padahal, sejatinya saat semakin mendekati fase-fase akhir, itulah fase-fase yang paling penting. Nah, sekaranglah saatnya menjadikan titik balik baru. Seyampang masih dalam dekapan ampunan Ramadan, semoga kita punya kendali yang lebih kuat untuk memilih sisi-sisi kebajikan sebagai landasan aktivitas. Mari memasuki tahapan kedua ini pada pemaknaan yang lebih mendalam. Menyusuri lautan hakikatnya…(*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait