Kota Bima, Bimakini.- Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), sekolah gratis masih sebatas mimpi. Putusan Gubernur NTB, HM Zainul Majdi, tahun 2017 biaya sekolah khusus tingkat SMA dan SMK ditetapkan senilai Rp1,8 juta hingga Rp 2 juta/tahun. Nilai itu tertera dalam Surat Edaran Gubernur NTB Nomor 004.5 tanggal 2 Mei 2017 itu memuat tentang biaya penyelenggaraan pendidikan dari orang tua wali atau siswa. Khusus untuk tingkat SMA dan SMK sudah mulai disosialisasikab oleh sejumlah sekolah. Satu di antaranya SMAN 1 Kota Bima.
Dalam surat tersebut termuat besaran biaya sekolah tingkat SMA dan SMK wajib dibayarkan oleh siswa. Sesuai SE Gubernur tertuang nilai untuk siswa SMA sebesar Rp150 ribu setiap bulan atau sebesar Rp1,8 juta setahun. Untuk SMK sebesar Rp200 ribu setiap bulan atau Rp2,4 juta tahun dan SE ini mulai berlaku tahun ajaran 2017-2018.
Bunyi dalam SE pun menyebutkan alasannya, sebagai biaya tambahan untuk menutupi minimnya anggaran BOS yang dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah, sehingga perlu diberlakukan pembayaran sekolah oleh siswa.
Kepala UPT Dikmen Dikbud NTB, Drs Hafid, MM, yang dikonfirmasi vis telepon seluler Senin (19/06) soal SE tersebut belum dapat membahasnya lebih banyak. “Maaf saya masih ikuti Rakor di provinsi saat ini,” ujarnya.
Namun, dia membenarkan ada SE Gubernur NTB itu dan biaya itu bukan uang komite, tetapi langsung ditarik oleh sekolah.
Kepala SMAN 1 Kota Bima, Drs Syafrudin, yang dihubungj belum dapat ditemui. Begitu pun diwawancafa via telepon seluler soal SE sudah mulai disosialisasikan pada orang tua siswa.
Ketua MKKS Kota Bima, Imran, SPd, membenarkan adanya SE Gubernur soal penerapan biaya sekolah tersebut dimulai tahun ajaran 2017-2018. Namun, belum bisa memastikan apakah sudah resmi ditandatangani oleh Gubernur atau tidak.
Selaku Kepala SMAN 2 Kota Bima pun belum menyosialisasikan pada orang tua siswa. “Kalau sudah resmi dan akan disosialisasikan di SMAN 2 akan saya kabarkan,” terangnya. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.