Connect with us

Ketik yang Anda cari

Opini

Visi RAMAH, untuk Bima Berkemajuan

Oleh : MUHAMMAD SAHRUL, S.Sos. M.Si

       MUHAMMAD SAHRUL

Sebagai generasi muda yang memiliki komitmen kedaerahan, meskipun jauh dari tanah kelahiran, di tempat perantauan selalu memberikan ruang dan waktu untuk memikirkan kemajuan tanah kelahiran, meskipun tidak secara langsung dalam struktural akan tetapi melalui gagasan yang berbentuk tulisan menjadi ikhtiar dalam membangun daerah, dan hal demikian juga dilakukan oleh generasi muda Bima yang lain dengan caranya masing – masing. Gagasan ini secara tidak langsung sangat berkaitan dengan opini  di kolom Bima ekspres pada edisi 29 – 30 April 2016 yang lalu berjudul Bima dan Stigma Zona Merah. Ada dua hal yang penulis garis bawahi pada opini tersebut, Pertama  Stigma sebagai daerah zona merah atau sebutan lain dearah rawan konflik terlanjur di sandang oleh daerah Bima atau yang lebih dikenal dengan istilah ” Dana Mbojo”.  Kedua Bagaimana mengurai stigma yang sudah terlanjur di sandang Bima sebagai daerah zona merah atau rawan konflik maka ada beberapa point penting yang harus menjadi fokus pemerintahan dan seluruh eleman masyarakat Bima diantaranya : Tata Kelola Pemerintah, Sinergitas Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif tingkat daerah, Peran serta atau pasrtisipasi masyarakat, dan Resolusi konflik berbasis budaya lokal.

Perjalanan pemerintahan di bawah kepemimpinan pasangan Dinda – Dahlan sebagai nahkoda Kabupaten Bima sudah memasuki masa waktu satu tahun lebih. Pasangan yang memenangkan pilkada Kabupaten Bima pada Pilkada serentak 9 Desember 2015 lalu yang kemudian di lantik pada 12 Februari 2016 sudah menjalankan roda pemerintahannya, dalam setiap kepemimpinan memiliki gaya yang berbeda, akan tetapi satu hal yang selalu mewarnainya yaitu dinamika perjalanan pemerintahan yang tidak luput dari berbagai macam problem. Pada pilkada serentak Tahun 2015 yang lalu pasangan yang dikenal dengan jargon DINDA (Dinda – Dahlan) mengusung Tagline kampanye dengan visi Bima RAMAH., Konsep Bima Relegius, Aman, Makmur, Amanah dan Handal (RAMAH) di gaungkan tidak hanya berhenti pada saat kampanye pilkada yang sudah lewat tetapi menjadi Tagline utama dalam masa Pemerintahan Kabupaten Bima di bawah kepemimpinan duet Dinda – Dahlan. Visi RAMAH Tidak hanya Tagline secara formalitas dan menjadi ciri khas kepemimpinan Dinda – Dahlan akan tetapi harus menjadi roh dalam menahkodai serta membawa Bima lima tahun kedepan sesuai dengan Visi yang di usung, hal demikian juga ada dalam setiap kepemimpinan di Daerah maupun skala Nasional memiliki jargon atau Tagline. Satu tahun lebih memimpin gaung Bima RAMAH terus di gelorakan sampai ke pelosok wilayah Kabupaten Bima, tidak lain maksudnya adalah agar masyarakat minimal bisa mengenal visi pemimpin saat ini meskipun agak sulit masyarakat awam memahami arti dan pemaknaan dari visi tersebut.

Dalam realitas kehidupan bermasyarakat apapun yang di gaungkan oleh pemimpinnya pasti menuai berbagai macam tanggapan dan argumentasi yang beragam dari masyarakat, dalam hal ini tidak ada suatu yang salah ketika ada berbagai macam tanggapan, Demokrasi hari ini yang memungkinkan siapapun berhak untuk mengeluarkan pendapat dan sebagainya karena di atur dalam Konstitusi Negara, akan tetapi tetap pada koridor yang positif dan membawa kemanfaatan. Sejalan dengan itu dua Tokon Nasional yang merupakan putra daerah Bima memberikan argumentasi terhadap Visi tersebut “ Menurut Prof Hamdan Zoelva, Bima yang terlanjur ‘divonis’ sebagai daerah yang rawan terjadinya konflik horisontal menjadi tantangan bagi Bupati dan Wakil Bupati Bima untuk menetralisasinya. Konsep RAMAH yang dicetus, merupakan salah satu konsep yang efektif untuk mengatasinya.  “ Saya kira konsep Bima RAMAH merupakan konsep efektif, sekaligus solusi untuk menghadapi Bima agar terus aman dari konflik ke depannya dengan pendekatan persuasif konsep Bima RAMAH diyakininya mampu mengatasi semua bentuk persoalan di Kabupaten Bima. Seperti konflik antar-kampung, ekonomi, politik, hukum, sosial dan budaya. Sedangkan Prof Dr Farouk Muhammad mengapresiasi konsep Bima RAMAH. “Intinya visi-misi Bima RAMAH sangat bagus karena mencangkup semua bidang. Sangat cocok dengan kondisi Bima saat ini.

Apa yang dikemukakan oleh kedua tokoh nasional Bima tersebut juga merupakan bagian dari harapan masyarakat Bima secara keseluruhan, karena ditengah berbagai macam persoalan yang terjadi hari ini diperlukan membangun sebuah optimis yang tidak hanya sebatas asa dalam rangka pembangunan daerah yang berkemajuan. Bima dengan segala potensi serta sumber daya yang ada sangat bisa dioptimalkan untuk menjadikan daerah kabupaten Bima yang unggul, inovatif dari segala bidang kehidupan seperti Visi yang ingin digapai oleh pemerintah yang sedang berkuasa. Isitilah Berkemajuan sudah banyak kalangan menggaungkan semangat berkemajuan meskipun kita kenal secara umum istilah berkemajuan identik dengan gerakan organisasi islam terbesar di indonesia yaitu Muhammadiyah. Kata Bekermajuan berawal dari kata kemajuan yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berarti kemajuan  (keadaan), maju (tentang kepandaian, pengetahuan, dan sebagainya). Senada dengan hal tersebut, salah satu tokoh Nasional Prof. Din Syamsudin mengatakan bahwa Istilah “Berkemajuan” jika dikaitkan dengan gerakan, mengandung arti lebih dari sekedar maju. Kata Maju sendiri sudah mengandung konotasi dinamis, lalu ditambah imbuhan ber- dan akhiran –an maka “Berkemajuan” bukan lagi sekedar maju, namun disertai dengan proses. Jika dibuat garis dia tidak rata, namun mendaki ke atas., “Berkemajuan” sudah tidak berada pada tataran konsep. Bukan lagi bersifat teoritis, normatif, dan, konsepsional namun menjelma dalam bentuk gerakan atau aksi.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Maju atau berkemajuan tidak hanya menjadi slogan yang sesederhana di ucapkan yang secara umum di kaitkan dengan adanya kemajuan Zaman dan Teknologi, Penulis meminjam istilah yang di uraikan Prof. Din Syamsudin bahwa (“Berkemajuan” sudah tidak berada pada tataran konsep. Bukan lagi bersifat teoritis, normatif, dan, konsepsional namun menjelma dalam bentuk gerakan atau aksi). Dengan Visi RAMAH sebagai sebuah Tagline pemerintahan harus dilaksanakan dengan semaksimal mungkin sehingga roh dari pada Visi tersebut menjadi sebuah semangat yang membangkitkan pola kerja aparat pemerintahan daerah dan juga dapat dipahami dan menjadi dasar dari aktifitas dan tindakan masyarakat Bima pada umumnya. Dari Visi tersebut kalau di pahami lebih jauh sangat kaya akan makna dan pesan yang terkandung di dalamnya. Oleh karena demikian, maka seluruh unsur yang berkaitan dengan jalannya pemerintahan dan kemajuan daerah Bima harus bisa paham akan apa yang menjadi Tagline dari pemerintahan yang berjalan.

Visi Ramah sebagai perwujudan daerah Bima yang berkemajuan dapat penulis uraikan beberapa hal yang harus menjadi perhatian diantaranya : Pertama, Seluruh komponen daerah Bima harus menjadikana Visi RAMAH sebagai nafas aktifitas dalam berbagai ruang dan bidang kehidupan termasuk di dalamnya adalah nilai dan norma kehidupan bermasyarakat dan terkandung di dalamnya adalah RELIGIUSitas, artinya Bima yang dikenal luas oleh masyarakat sebagai daerah yang mayoritas beragama islam dan menjunjung tinggi nilai – nilai keislaman yang terkandung dalam Al Qur’an dan Hadist. Kedua,  sebagai perwujudan satu daerah yang berkemajuan, maka salah satu yang harus di munculkan adalah rasa AMAN, Bima dengan status daerah rawan konflik menjadi sebuah citra yang negatif dalam pandangan masyarakat luar Bima, sehingga berdampak pada tumbuh kembangnya daerah Bima untuk menuju daerah yang berkemajuan, oleh karena itu pemerintah sudah mengusung Bima yang aman sebagai konsen dalam membangun daerah, dan tugas elemen masyarakat serta elemen lain adalah bagaimana merawat kehidupan yang damai di antara sesama masyarakat Bima agar terciptanya kondusifitas dan stabilitas dalam pembangunan daerah.

Ketiga, Kesenjangan sosial menjadi persoalan dengan belum meratanya pembangunan sehingga menimbulkan suatu gejolak di dalam masyarakat yang kemudian tidak jarang menimbulkan konflik horizontal maupun konflik vertikal. MAKMUR yang merupakan bagian dari Visi ramah, yang dalam pemahaman penulis bahwa pemerintah dalam hal ini berupaya untuk mewujudkan masyarakat yang tingkat kesejahteraan maksimal dengan pemenuhan kebutuhan dalam berbagai bidang terutama yang paling mendasar adalah perwujudan kesejahteraan masyarakat dengan tidak abai pada kenutuhan dasar yaitu sandang, pangan, dan papan satu sisi dan pada sisi yang lain adalah pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat dalam bidang yang lain. Keempat, memilki karakter jujur berAMANAH adalah salah satu ciri pemimpin berkemajuan, menjadikan amanah sebagai bagian dari Visi nya adalah bentuk penegasan dan komitmen pemimpin kepada daerah dan masyarakat sebagai entitas dalam kepemimpinannya. Tugas yang diemban selama lima tahun harus di jalankan dengan penuh tanggung jawab yang tidak hanya hitam di atas putih, akan tetapi pertanggung jawaban yang komprehensif yang berasal dari nurani paling dalam bahwa apa yang dijalankan hari ini memiliki bentuk tanggung jawab  ganda yaitu dunia dan akhirat.

Kelima,  setiap daerah memiliki karakter masing – masing, baik itu secara geografis, ekonomi, budaya dan lainnya, dalam keberagaman tersebut ada potensi – potensi yang di bisa di kembangkan oleh setiap daerah. Dalam kontesk Bima HANDAL sebagai bagian dari visi Ramah bukan hanya sebuah angan – angan. Agar kemudian menjadi sebuah kenyataan sebagai daerah yang handal, maka segala potensi yang di miliki harus bisa dioptimalkan sebaik mungkin, sehingga bisa menjadi ikon daerah Bima yang berkemajuan.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dari uraian di atas, dapat penulis jabarkan lebih lanjut bahwa untuk mengkoversi sebuah visi yang menjadi Tagline memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk dapat di implementasikan pada setiap lini kehidupan bermasyarakat maupun pada lingkungan pemerintah itu sendiri. Perlu peneguhan komitmen pemerintah untuk memasyarakatkan Visi tersebut secara masif, sehingga dengan harapan masyarakat dapat memahami dan menjakankannya sehingga kemudian di jadikan pegangan dalam setiap aktiftas dan kehidupan bermasyarakat. Agar mejadi sebuah daerah yang berkemajuan harus dibarengi dengan kinerja maksimal dan kerja nyata dari pemerintahan dan elemen masyarakat dalam setiap lapisan sehingga Visi Ramah menghantarkan daerah kabupaten Bima menjadi daerah yang berkemajuan. (*)

Penulis adalah Kabid Politik Dan Pemerintahan DPP Barisan Pemuda Bima Nusantara

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Untuk mewujudkan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima menuju Bima Ramah. Kepala Desa (Kades) harus menjadi garda terdepan demi terwujudnya Bima Ramah yang...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.-  Wakil Bupati (Wabup) Bima, Drs Dahlan M Noer, MPd mengajak untuk membangun daerah dengan rasa optimis. Hal itu diungkapkannya saat apel bersama...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Wakil Bupati (Wabup) Bima, Drs H Dahlan M Noer, MPd, berharap tahun depan, Kabupaten Bima lebih maju satu langkah dari sekarang. Untuk...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Kegiatan jalan sehat digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima di Kecamatan Woha, Ahad (29/10). Wakil Bupati (Wabup) Bima, H Dahlan, ...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Belakangan ini,  daerah Bima tercederai maraknya pelaku  kriminalitas, asusila, pengedar  Narkoba, dan  penggunan obat-obatan terlarang. Kondisi itu dikuatirkan oleh Wakil Bupati (Wabup)...