Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

377 Tahun Bima

RABU 5 Juli 2017, Bima berusia 377 tahun. Suatu rentang usia yang sangat tua.  Beragam polesan dan pencapaian tentu ada yang diraih. Meskipun belum menggapai cita ideal, tetapi pemerintah terus berkomitmen mewujudkannya. Setidaknya itulah yang sering terdengar dari berbagai mimbar pidato. Dalam usia 377 tahun hari ini, apa yang bisa dimaknai dan direfleksikan bersama? Tentu banyak! Dalam sejumlah sisi yang bisa diteropong untuk  melambungkan harapan dan membangun otokritik.

Ya, harapan, optimisme, komitmen, dan otokritik harus selalu digaungkan untuk mengiringi dinamika perkembangan daerah ini. Semacam penguatan internal birokrasi, lalu membaca peta dinamika sosial, dan merangkumnya dalam semangat reflektif. Kemudian harus dibangun dan dibudayakan otokritik untuk mengimbanginya.

Dalam setiap momentum peringatan Hari Jadi suatu daerah, selalu ada yang perlu dicermati bersama untuk merefleksi rentang perjalanan. Pertama, soal pemindahan ibu kota Kabupaten Bima ke Kecamatan Woha. Tidak boleh lagi mengumbar janji. Proses yang rumit itu memang memerlukan peneguhan komitmen dari para pemimpin eksekutif dan didukung legislatif untuk memastikannya. Berhijrah ini penting untuk mengukur sejauhmana geliat dan dinamika pembangunan terkelola di medan sendiri. Jika basis konsentrasi masih di Kota Bima, maka pembangunan daerah belumlah tersorong secara mantap. Nah, pada angka 377 inilah mesti semacam titik berangkat baru untuk memantapkan koordinasi dan konsolidasi.

Kedua, peringatan Hari Jadi suatu daerah juga berarti membayangkan pencapaian-pencapaian. Seberapa jauh kemajuan yang diperoleh, potensi apa yang menjadi andalan, dan apa saja kendala yang dihadapi. Ber-Hari Jadi, sejatinya media untuk kembali menakar ukuran kuantitas dan kualitas kemajuan daerah. Didiskusikan secara intensif. Didebatkan hangat untuk menelisik dialektika di dalamnya. Tidak hanya sekadar menggelar lomba, pawai budaya, dan seremonial pada hari puncak. Itu hanya aksesoris pelengkap dari suatu euforia. Pertanyaannya hari ini adalah, Kabupaten Bima maju dalam bidang apa saja?

Ketiga, ber-Hari Jadi adalah starting point untuk memaduserasikan komitmen. Eksektif dan legislatif harus ditagih komitmen terbarunya  dalam kerangka memajukan dan menyejahterakan masyarakat. Harus ada  semangat kolektif. Ingat, eksekutif dan legislatif akan berhadapan dengan kepercayaan publik. Nah, sisi public trust inilah yang menjadi poin krusial.  Dou Labo Dana Mbojo harus diyakinkan sedang dalam upaya  disejahterakan. Bukan dalam motif lain yang mengkhianati amanah masyarakat.

Kita mengharapkan ada letupan energi semangat dan ledakan partisipasi baru agar derap pembangunan menggeliat. Mbojo membutuhkan sentuhan dan eksplorasi nilai Maja Labo Dahu. Suatu filosofi agung  yang mengajarkan agar para pemimpin “Ntau Maja, Ntau Dahu”. Punya urat malu ketika berbuat atau terlibat perbuatan menyimpang, memiliki rasa takut bereskalasi tinggi ketika menyelewengkan amanah rakyat. Keteladanan para pemimpin adalah dimensi lain yang saban hari ditunggu masyarakat.

Selamat Hari Jadi ke-377 Bima. (*)

 

 

 

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait