
Kades Rato Kecamatan Bolo Junaidin H. Mahmud beserta aparaturnya berdiri dipapan informasi penggunaan ADD.
Bima, Bimakini.- Empat Pemerintah Desa di Kecamatan Bolo, siap mengelola anggaran secara transparan. Keempat desa itu adalah Tambe, Rasabou, Rato dan Kara.
Saat ini, keempat desa itu sudah memasang papan informasi mengenai penggunaan anggaran bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) baik dari APBD maupun APBN. Pemasangan papan informasi itu agar bisa diawasi langsung oleh masyarakat dan mengetahui penggunaannya.
Keempat pemerintah desa tersebut memahami ini juga bagian dari tuntutan Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Beberapa pakerjaan juga sudah dilaksanakan dari ADD.
Kepala Desa Tambe, Nurdin Ajrun mengatakan dari total anggaran dana desa yang masuk tahun anggaran 2017 sebesar Rp1,4 miliar lebih, Rp 405 juta lebih digunakan untuk pelaksanaan pembangunan. Seperti rehabilitasi dan pemeliharaan jalan usaha tani dan jalan ekonomi desa, pemeliharaan saluran pembuangan air limbah, pemeliharaan gorong-gorong, pemeliharaan sarana dan prasarana lingkungan.
“Rahabilitasi Masjid dan Musholla, pemeliharaan tanggul sungai, posyandu dan pemeliharaan gedung PAUD/TK serta pasar ikan desa,” ujarnya di Tambe.
Untuk anggaran lainnya, kata dia, digunakan untuk pemeberdayaan senilai Rp 480 juta, penyelenggaraan pemerintah Rp 596 juta, serta pembinaan Rp 4 juta. “Semua itu akan dilaksanakan sesuai peruntukannya,”bebernya.
Untuk Desa Rasabou, total anggaran Rp 1,3 miliar. Sebesar Rp 400 juta dialokasikan untuk program pembinaan dan pemberdayaan.
Sekretaris Desa Rasabou, Kairil Ansyar mengatakan, untuk penyelenggaraan pemerintah desa Rp 670 juta, pembangunan infratruktur sebesar Rp 331 juta.
“Item pembangunan infratruktur yang sudah dilaksanakan, seperti pemeliharaan dan pengembangan irigasi Lapa Doro, pagarnisasi polindes, pembuatan jembatan polindes. Sedangkan untuk pelaksanaan pembangunan lainnya tahap pengadaan material,” ujar Ansyar.
Kepala Desa Rato, Junaidin mengatakan, dari total anggaran dana desa tahun 2017 Rp 1,4 miliar, untuk penyelenggaraan pemerintah senilai Rp, 734 juta. Pembinaan Rp 18 juta, pemberdayaan Rp 256 juta, infratruktur sebesar Rp 490 juta lebih.
Meliputi, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan usaha tani dan jalan ekonomi desa, pemeliharaan saluran pembuangan air limbah, pemeliharaan gorong-gorong. Selain itu, pemeliharaan sarana dan prasarana lingkungan, rahabilitasi masjid dan musholla, saung pertemuan Poktan, posyandu serta pemeliharaan gedung PAUD/TK.
Dari seluruh item pekerjaan tersebut, kata dia, ada yang sedang dan belum dilaksanakan. “Semua akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini,”tandasnya.
Sedangkan untuk Desa Kara, total anggaran dana desa yang masuk tahun 2017 sebesar Rp1,2 miliar.
Kepala Desa Kara, Fuadi mengatakan alokasi pembangunan sebesar Rp 531 juta, pembinaan Rp 10 juta, pemberdayaan masyarakat sebesar Rp 243 juta, sedangkan untuk penyelenggaraan pemerintah Rp404 juta.
“Semua item itu akan direalisasikan dalam bentuk nyata, sesuai hasil Musrembang tingkat dusun tingkat desa sebelumnya,” ujarnya. (BK36/*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
