Mataram, Bimakini.- Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI (PUPR), Yusid Toyib, menyerahkan pengelolaan satu unit Mobile Training Unit (MTU) atau unit pelatihan keliling kepada Pemerintah Provinsi NTB. MTU tersebut akan mendukung upaya meningkatkan kualitas dan keterampilan SDM bidang konstruksi, karena MTU itu dapat dimanfaatkan untuk memberi pelatihan on job training sampai ke pelosok daerah, menghampiri tenaga konstruksi langsung di lokasi pekerjaannya. Hal ini sejalan dengan kebijakan Pemrov NTB dalam upaya menumbuhkembangkan semangat kepeloporan dan kewirausahaan di kalangan generasi muda, termasuk di bidang usaha jasa konstruksi, berdasarkan potensi dan karakteristik wilayah setempat.
Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Barat, H Muh Amin, secara simbolis menerima 1 unit MTU itu didampingi kepala Dinas PU Prov. NTB, Wedha Magma Ardi dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat Prov. NTB, Gusti Bagus Sugiartha.
Acara serah terima pinjam pakai MTU tersebut dilaksanakan sesaat setelah Dirjen Bina Konstruksi Kemen PU PR membuka secara resmi kegiatan workshop regulasi dan kebijakan pola pembiayaan investasi infrastruktur bidang PUPR, di Hotel Golden Palace, Mataram, Kamis, (27/7/2017).
Dalam sambutannya, Wagub menyebut pentingnya infrastruktur sebagai salah satu kebutuhan dasar saat ini. Terlebih NTB sebagai salah satu provinsi di wilayah timur Indonesia yang menjadi pintu gerbang pariwisata dan penyangga pangan nasional. Infrastruktur yang memadai, tentu akan semakin membantu percepatan pembangunan.
Menurut Wagub, target pemerintah saat ini untuk berinvestasi di bidang infrastrukutur merupakan hal yang sangat urgent dan tidak beresiko.
Layaknya kondisi di berbagai daerah lain di tanah air, di NTB pun tidak dapat dipungkiri bahwa keterpenuhan Infrastruktur dasar, seringkali menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya penbangunan. Karena sifatnya yang nyata nampak serta dampaknya yang secara langsung menyentuh kehidupan masyarakat.
Wagub menyatakan pentingnya pemenuhan infrastruktur dapat dilakukan secara proporsional. Seperti halnya di NTB yang tersiri dari dua pulau besar, yakni Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa yang luasnya tiga kali luas Pulau Lombok. Tentu dibutuhkan kesabaran dan ikhtiar yang panjang dari semua pihak agar pembangunan di pulau ini dapat berjalan merata, adil dan proporsional.
“Untuk itu saya sangat menyambut baik niat kementerian PUPR yang memberi hak pinjam pakai unit MTU kepada Pemprov NTB. Saya harap MTU ini nantinya dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan sumber daya manusia di bidang bina konstruksi,” kata Wagub.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen bina konstruksi Kemen PU PR, Ir Yusid Toyib, mengungkap bahwa pekerja yang terampil dan “qualified” menjamin kesuksesan dan keberhasilan. NTB sebagai salah satu Provinsi yang giat menggalakkan pembangunan infrastruktur, tentu membutuhkan tenaga kerja konstruksi yang terampil dan bersertifikat yang memiliki pola kerja efektif. MTU ini nantinya diharapkan dapat digunakan untuk mengenalkan dan mengajarkan pola kerja efektif dan efisien pada tenaga kerja konstruksi, guna memberikan hasil optimal pada pembangunan infrastruktur di NTB. (BK37)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.