Bimakini.- Seiring perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), salon dan pangkas rambut moderen tumbuh bak jamur saat musim hujan. Tetapi kondisi itu tidak menyurutkan langkah dan semangat Rifai (70), warga Kota Baru Kelurahan Bada Kabupaten Dompu. Pria ini terus menjalani profesi sejak tahun 1970 itu.
Memanfaatkan emperan toko, pria kelahiran Lingkungan Mantro ini terus melayani pelanggan setia. Kendati usianya kini sudah semakin menua, tetapi semangatnya tetap memertahankan profesi mencukur ala tradisional ini kian bergelora.
“Ini saya lakukan sejak empat puluh tahun lebih,” ujarnya Rabu (12/07/2017) di Dompu.
Kendati harus bersaing dengan salon dan pangkas rambut modren, tidak membuatnya berkecil hati. Dalam satu hari dia mendapat rejeki antara Rp100.000 hingga Rp150.000. “Itu pun bergantung banyak pelanggan,” katanya.
Dia mengakui apa yang dilakukannya ini untuk menopang ekonomi keluarganya. Pria tua yang setiap hari duduk dan menunggu pelanggan di emperan Toko Mutiara ini sudah sangat familiar bagi warga Kota Dompu.
Seperti diakui Abifin, warga Potu. Katanya, dia merasakan pelayanan Rifai sejak masih SMA dulu. “Saya selalu mencukur di sini,” katanya Rabu (12/07). (BK24)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.