Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Sekdes Tagih Motor

 

Ilustrasi

ADA insiden yang melibatkan puluhan Sekretaris Desa (Sekdes) dari berbagai kecamatan di wilayah Kabupaten Bima, Senin (10/07) sekitar pukul 14.00 WITA. Mereka menagih sepeda motor dinas untuk menunjang kelancaran operasional tugasnya. Ruangan Bagian Umum Setda didatangi, bahkan hendak memalangnya. Memang mereka diisyaratkan akan mendapatkan jatah motor dinas, namun hingga kini belum direalisasikan.

Aksi para Sekdes itu memang kompak. Namun, setelah didekati oleh pejabat Pemkab Bima dan akan disampaikan pada Bupati, mereka pun memahaminya. Tanpa insiden serius, hanya ketegangan sesaat. Syukurlah tidak terjadi apa-apa. Kaum muda biasanya memiliki ledakan emosi tinggi ketika berhadapan dengan kondisi yang tidak menguntungkannya.

Bagaimana hasrat para Sekdes menaiki motor dinas itu dimaknai? Kita positive thinking saja. Para Sekdes yang sebagian besar kaum muda itu, bisa jadi gregetan ingin memasuki mobilisasi suasana untuk mendukung tugasnya. Setelah diberi amanah, mereka gemas ingin mengaktualisasikan secepatnya.  Meski demikian, dalam fakta yang terjadi selama ini harus juga disorot, ada juga yang menggunakannya atau meminjamkannya di luar Tupoksi.

Sekarang ini, aparatur pemerintah pada berbagai tingkatan dimanjakan oleh fasilitas kendaraan. Ada yang rodak dua dan roda empat. Semuanya dalam kerangka untuk kelancaran pelaksanaan Tupoksi dan program pemerintah. Maksimalisasi pelayanan adalah kata kunci yang diharapkan muncul dari pengadaan kendaraan itu. Memang perlu diingatkan soal perawatannya. Kendaraan dinas seringkali tidak dianggap seperti milik sendiri, sehingga kondisinya kurang terawat dan cepat rusak. Padahal, dana negara atau uang rakyat yang terinvestasi dalam kendaraan itu bernilai belasan juta rupiah.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Jika nanti motor itu diserahkan, maka kejelasan status seperti yang disampaikan legislator perlu dicermati. Apakah kendaraan itu nanti masih bagian dari aset atau dihibahkan. Ketegasan sejak awal ini diharapkan memunculkan rasa tanggung jawab. Sekali lagi, jika menagih sepeda motor itu merupakan sinyal bahasa tubuh buncahan hasrat ingin memaksimalkan operasionalisasi tugas, maka para Sekdes itu pada jalur tepat segera memintanya. (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait