Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Warga Campa: Percuma Ada Tower Ponsel!

Ilustrasi

Bima, Bimakini.- Keberadaan base transceiver station (BTS) atau tower telekomunikasi  di Desa Campa, Kecamatan Madapangga yang dibangun oleh  Diskominfostik Kabupaten Bima, baru-baru ini dikeluhkan oleh warga setempat. Warga menilai keberadaan fasilitas itu percuma saja. Mengapa?

Masalahnya, meski  sudah dibangun bahkan telah difungsikan, namun keberadaannya masih saja membuat masyarakat terisolir dari jaringan. “Karena masih terisolir, kita masih sulit berkomunikasi antara sesama terutama sanak-saudara dan keluarga  di luar kampung halaman,” jelas  warga Campa, Fadlin, saat dikonfirmasi di desa setempat Minggu (23/07/2017) malam.

Dijelaskannya, pada dasarnya, sangat senang pembangunan  BTS Ponsel  oleh pemerintah dan berharap  bisa berkomunikasi  dengan  keluarga  di luar kampung halaman. Namun, harapan itu hanya sebatas angan belaka. Sebab, meski BTS  sudah ada, namun jaringan tetap saja tidak lancar. “Warga Campa  masih tetap berada dalam kondisi terisolir dari jaringan HP,” ungkapnya.

Hal yang sama dikatakan  warga Campa,  Syafruddin. Kata dia, hingga kini memang masih terisolir dari jaringan  walaupun  BTS sudah difungsikan oleh pemerintah  beberapa waktu lalu. “Tower-nya sudah dibangun, bahkan sudah diaktifkan. Namun, kita tetap saja kesulitan berkomunikasi dengan orang lain, karena masih berselimut kesulitan jaringan. Kalau masih kesulitan jaringan seperti ini, jadi percuma ada tower HP,” sorotnya.

Menurutnya, berdasarkan sosialisasi dari  Diskominfostik  beberapa waktu lalu, bahwa tower tersebut diduga berkapasitas 200  pengguna. Jika dalam suatu waktu penggunanya   lebih,  maka yang lain kesulitan  mendapatkan jaringan.

“Kapasitas pengguna tower HP tersebut sangat terbatas, sama halnya percuma saja karena masyarakat Campa yang menggunakan HP bukan 200 orang, tapi ribuan orang,” katanya.

Jadi  percuma ada tower  kalau masyarakat masih dihadapkan pada kesulitan jaringan seperti ini. “Jangankan untuk WA, Facebook, telepon, untuk SMS saja sangat sulit,” keluhnya.

Syafrudin meminta  pemerintah  mengevaluasi kembali keberadaan tower HP tersebut. Kalau bisa diganti  yang berkapasitas tanpa batas, supaya masyarakat  menikmati jaringan. (BK29)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Keinginan Pemerintah Desa (Pemdes) Ndano, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima untuk memiliki Base Tranceiver Station (BTS) bukan sebuah omongan belaka. Buktinya Pemdes setempat...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Warga dan BPD Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima meminta tower BTS milik Protelindo di RT 02 RW 01 di Desa Tambe...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bima, menyesalkan aksi penyegelan tower di Desa Tambe, Kecamatan Bolo, beberapa waktu lalu. Pemerintah Desa...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Setiap hari tenaga honorer sukarela  di Desa Campa, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagai prasyarat mendapatkan tunjangan...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bima, membentuk tim teknis pengawasan pada tower Base Transceiver Station (BTS) yang dibangun oleh Kementrian...