
ilustrasi
Dompu, Bimakini.-Kehadiran bendungan Mila dan Tanju, bagian dari proyek Rababaka Kompleks, sudah pasti akan memberikan manfaat ketersediaan air bagi masyarakat. Tetapi juga berpotensi mendatangkan bencana apabila suatu saat bendungan itu runtuh. Hal itu dikatakan Dian Indrawati, ST, MT, mewakili PT Aditya Engeneering Consultant saat berbicara dalam acara sosialisasi di aula Bappeda dan Litbang Dompu, Selasa (22/8).
Katanya. Tentu saja ini harus diwaspadai dari awal dan disosialisasikan jepada warga sekitarnya sial kemungkinan datangnya malapetaka di hilir bendungan atau areal permukiman apabila Dam Mila dan Tanju ambruk. “Sosialisasi dan simulasi harus dilakukan dari awal,” ujarnya.
Melalui rencana tindak darurat , ini tentu belajar dari pengalaman ambruknya beberapa bendungan di Indonesia yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan harta. Namun, yang juga perlu diketahui sebelum ambruknya suatu bendungan akan ada peristiwa ekstrim. Seperti adanya tindakan abnormal dari warga sekitar hilir yang menambang galian C.
Kecamatan yang terkena dampak jika terjadi bencana ambruk yakni Kecamatan Dompu, meliputi Keluragan Karijawa, Jandai I, dan Mbawi. Kecamatan Woja akan menyebar ke Wawonduru, Nowa, Mumbu, Baka Jaya, Matua, Bara, Kelurahan Kandai II dan Simpasai.
“Bukan berarti bendungan yang kita bangun akan ambruk, tapi kita harus belajar dari awal tentang cara menghadapi bencana,” katanya di depan Camat, Lurah, Kepala Desa, dan pejabat pemerintahan Dompu. ( BK24 )
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
