Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Dokumen Fifi tidak Masuk Data KBRI di Riyadh

Inilah unggahan Fifi melalui akun Facebook-nya yang mengabarkan kondisinya di Arab Saudi.

Kota Bima, Bimakini.- Berdasarkan hasil penelusuran pejabat Dinsosnaker Kota Bima terhadap dokumen keberangkatan Fifi, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kelurahan Penaraga, ternyata tidak terdaftar di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di  Riyadh Arab Saudi.

Kepala Dinsosnaker Kota Bima melalui Kabid Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, Drs Amsor, yang diwawancara Senin (21/08/2017) mengaku telah memanggil kembali pihak keluarga terkait informasi mengenai dokumen keberangkatan, PJTKI dan keberadaan alamat Fifi. Pihak keluarga mengakui dalam paspor bukan alamat Bima.

Dibeberkannya,  nama Fifi sendiri bukan nama sesuai saat di Bima. Tetapi telah diubah menjadi Fifi Andrianto, sehingga tidak masuk dalam database KBRI di Arab Saudi.

“Harusnya agen penyalur melaporkan ke KBRI. Ada kemungkinan Fifi ilegal, apalagi paspornya lewat Jakarta,” ujar Amsor.

Baca Juga: TKW Asal Bima di Saudi Itu Masih Dicari KBRI

Baca Juga: Video TKW Kota Bima Menangis Minta Dipulangkan, Beredar

Imbas dari perubahan data nama itu, katanya, KBRI kesulitan melacak keberadaannya.Namun, pemerintah tetap berupaya mencari Fifi di Arab Saudi. Dikirim data  terbaru ke BNP2TKI dan KBRI mengenai gambar rumah majikan dan tempat tinggalnya. Foto nomor rumah lengkap dengan alamatnya. Google Map yang sudah dikirim adalah  fota majikan dan foto Fifi. Begitupun melalui Facebook  sudah kirimkanNomor telepon yang dipakai saat ini. “Hingga sekarang masih ditelusuri dan belum ada jawaban KBRI,” ujarnya.

Kepada keluarga Fifi pun, diakui Amsor, tetap mengabarkan setiap informasi terbaru dari hasil pencarian. Saat  ini pun sudah dihubungi, namun belum ada balasan dari Fifi. Setelah ada informasi balasan, akan langsung ditindaklanjuti oleh petugas di Arab Saudi.

Dijelaskannya, soal   keberadaan Fifi, berdasarkan informasi dari KBRI sebenarnya kontrak kerjanya hanya dua tahun. Namun, karena mengasihani majikan belum mau pulang. Setelah itu keluarga tempat Fifi bekerja berpindah-pindah, tidak menetap dan itu menyulitkan pencarian.

“Harapan ke depan pada calon TKW agar berangkat dari Bima saja, urus paspor di daerah sehingga mudah diketahui nanti. Ada jaminan bila kemudian ada masalah tidak sulit ditindaklanjuti,” ujarnya. (BK32)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Ekonomi

Bima, Bimakini.-  Kabupaten Bima termasuk tiga besar di NTB yang mengirim Tenaga Kerja ke Luar Negeri, baik laki-laki maupun wanita. Hal itu disampaikan Bupati...

Peristiwa

Bima, Bimakini.-  Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Tolotangga, Kecamatan Monta, Rosnani (25), yang diduga dianiaya majikannya di Singapura sekarang dirawat di RSUD Bima.  Sebelumnya...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, SE menjenguk Tenaga Kerja Wanita ( TKW) yang asal Desa Tolotangga, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Rosnani...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Tolotangga, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima,  Rosnani, diduga disiksa majikannya di Singapura hingga nyaris di sekujur tubuhnya mengalami...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Berdasarkan data Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Bima,  sampai bulan Agustus  2017 sebanyak 151 Tenaga Kerja Wanita (TKW) masih berada di luar...