Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Harga Bawang Merah Melorot

Petani di Kecamatan Woha saat memanen bawang merah. Penurunan harga saat ini meresahkan mereka.

Bima, Bimakini.- Masyarakat petani saat ini menggantung harapan hidup pada harga bawang merah. Meski kurang  rela menjual bawang  di bawah harga standar, namun terpaksa dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan menutup lubang utang.

Hingga Selasa (29/08/2017), harga bawang merah  di Kecamatan Woha Kabupaten Bima bervariasi. Jenis super Banjar hanya  Rp1,2 juta per kuintal. Jenis Super Jawa paling tinggi Rp1,1 juta per kuintal. Jenis Super Jawa biasa seharga Rp900 ribu per kuintal.

Menurut Maman, petani bawang dari Desa Risa, harga bawang merah saat ini tidak menguntungkan petani. Jauh berbeda dengan harga sebelumnya yang mendekati harga Rp4 juta per 100 kg untuk jenis Super Banjar.

Dia menduga, menurunnya harga bawang merah tersebut karena melimpahnya stok, sebab pada  beberapa daerah sentra penghasil bawang merah sudah masuk masa panen.

“Bawang ini mirip cabai. Termasuk komoditas yang tidak tahan lama. Karena itu, harganya memang fluktuatif,” ujarnya  Selasa (29/08).

Menurut Salahuddin, petani asal Desa Donggobolo,  harga bawang merah yang tidak kunjung bergerak naik, kondisi ini menyebabkan  petani kewalahan. Mereka   memilih menyimpan sambil menunggu ada perubahan harga. Namun, kalau disimpan barang seperti ini akan membusuk dan akan memengaruhi harga meskipun ada perubahan nanti.

“Mau tidak mau kami terpaksa menjual pada  harga yang sangat murah, karena modal kami menanam bawang, obat dan lainnya diutang dulu, tunggu hasil baru bayar,” ujarnya.

Dia berharap, pemerintah tidak hanya peduli kekurangan kebutuhan bahan pokok untuk masyarakat, namun harus memerhatikan kesejahteraan rakyat, yakni  pada tingginya harga hasil  produksi  petani.

“Kalau masyarakat petani tidak diperhatikan, maka sulit untuk meningkatkan kesejahteraan. Sebab setiap kekurangan kebutuhan, pemerintah hanya bisa memasukan tanpa harus meningkatkan harga supaya petani bisa menambah produksi bawang merah,” tuturnya. (BK34)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Hasil pertemuan Fasilitasi Distribusi Pangan dengan Badan Pangan Nasional beberapa waktu lalu, akhirnya terealisasi, khususnya upaya memperpendek rantai pasok kebutuhan. Jagung dan...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Rupanya, selama ini bibit bawang merah hasil penangkaran para petani yang dikirim ke luar daerah berganti label menjadi hasil produksi daerah lain....

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Harga bawang merah yang sebelumnya sempat anjlok hingga para petani bawang melakukan aksi protes dengan menggelar unjuk rasa besar-besaran, nampaknya perlahan mulai...

Opini

Oleh : Muhamady Yunus Musim tanam bawang merah yang kedua kalinya untuk kawasan sanggar, saya ikut membersamai seorang kawan (petani migran). Saya terbilang sebentar...

Berita

Bima, Bimakini.- Pemerintah Kabupaten Bima akan membeli bawang petani sebanyak 50 ton. Pembelian dengan skema pelibatan ASN se Kabupaten Bima. Hal itu dibeberkan Bupati...